Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Tren Perawatan Kecantikan Zaman Dulu Menyiksa Diri, Konsumsi Arsenik Satu di Antaranya

Faktor keamanan dan kesehatan jadi perhatian utama dalam perawatan kecantikan masa kini. Beda dengan zaman dulu.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Tren Perawatan Kecantikan Zaman Dulu Menyiksa Diri, Konsumsi Arsenik Satu di Antaranya
Intisari Online
Tren kecantikan zaman dulu 

TRIBUNNEWS.COM - Saat ini perawatan kecantikan dapat kita lakukan dengan mudah, cukup datang ke salon kecantikan atau melakukannya sendiri.

Faktor keamanan dan kesehatan jadi perhatian utama. Tentu tanpa menyiksa setiap bagian dari tubuh kita.

Namun, siapa sangka orang zaman dulu harus menghadapi tren kecantikanyang cukup mengerikan.

Tak jarang hal itu menyiksa fisik para wanita yang ingin tampil cantik. 

1. Memakai korset

Pada zaman dulu, wanita harus memakai korset yang dibuat dengan lubang tali logam yang sangat ketat untuk bisa mendapatkan pinggang yang ramping sehingga membatasi pernapasan mereka.

Dalam jangka panjang, korset yang mereka pakai dapat menyebabkan atrofi otot, merusak tulang rusuk dan tidak sejajar dengan tulang belakang.

BERITA REKOMENDASI

Hal itu dilakukan karena korset digunakan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang sempurna.

2. Makan arsenik

Pada abad ke-19 beberapa wilayah di Styria, wilayah yang mencakup bagian-bagian dari Austria modern dan Slovenia mengonsumsi arsenik untuk menghasilkan kulit yang berkembang, mata yang cemerlang dan tampil seksi.

Mereka memakannya sedikit, lebih dari itu mereka bisa mati. Begitu mereka mulai makan arsenik secara teratur, meskipun pernah berhenti, mereka akan menderita gejala yang menyakitkan seperti muntah dan kejang otot.

Selain itu, arsenik bisa merusak yodium yang diperlukan untuk fungsi tiroid.


3. Pengikatan kaki

Tradisi pengikatan kaki kemungkinan dimulai sekitar abad ke-10. Pengikatan kaki dirancang untuk mengubah kaki wanita menjadi cantik dengan hanya memiliki panjang sekitar 8 cm.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas