Membesarkan Anak Zaman Now, Kak Seto: Biarkan Anak Bermain Bebas di Alam Terbuka
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh terbesar dalam perubahan zaman yang sangat dinamis ini adalah dari kemajuan teknologi. Gadget atau gawai menjadi
Editor: Content Writer
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh terbesar dalam perubahan zaman yang sangat dinamis ini adalah dari kemajuan teknologi. Gadget atau gawai menjadi perangkat elektronik yang sudah tidak asing lagi, karena saat ini benda terebut menjadi peranti sumber informasi yang sangat mudah diakses, bahkan penggunaannya telah menjadi gaya hidup.
Bagi para orang tua yang memiliki buah hati yang terlahir di era generasi Z dan generasi alfa, perubahan zaman ini menjadi tantangan tersendiri terutama mengenaik pola asuh anak. Anak-anak tersebut dikenal sebagai generasi digital native, dimana sejak lahir mereka sudah hidup di dunia dengan perkembangan teknologi yang pesat.
Dibalik kehebatannya, teknologi digital dapat membawa pengaruh yang mengkhawatirkan bagi masa depan anak-anak. Teknologi digital tanpa sadar dapat mengganggu pertumbuhan fisik dan mental mereka.
Saat ini banyak anak usia dini yang telah terpapar gadget, mereka mahir menggunakan tombol touchscreen untuk mengakses game ataupun menonton video. Lebih berbahaya lagi jika di usia anak-anak ini telah mengenal media sosial, dan mereka belum memahami betul bagaimana menggunakannya dengan baik.
Dalam kegiatan Seminar berjudul “Membesarkan Anak Zaman Now: Gadget vs Engklek” yang diadakan oleh Podomoro Park Bandung, tanggal 30 September 2018 bertempat di Podomoro Pavilion Bandung. Ahli psikologi anak Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si. yang akrab dipanggil Kak Seto, mengatakan bahwa anak yang telah terpapar gadget sejak dini, bahkan telah kecandan gadget dapat terganggu kesehatan mentalnya. Kemajuan teknologi ini mempengaruhi anak-anak mulai dari bermain, gaya belajar, bahkan berinteraksi sosial.
“Gangguan kesehatan pada fisik anak pun dapat terjadi,” ungkap dr. Buti A. Azhali, Sp.A., M.Kes. dokter spesialis anak ini mengungkapkan bahwa, penggunaan gadget pada anak dapat menimbulkan efek negative pada kesehatannya, yaitu mempengaruhi pola tidur, gangguan penglihatan, obesitas, bahkan dapat berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak.
Lebih lanjut Buti menjelaskan, pada rentang usia anak dalam masa pertumbuhan emas, speech delay atau keterlambatan bicara dapat terjadi akibat paparan gadget, untuk setiap 30 menit penggunaan gadget, dapat terjadi peningkatan resiko keterlambatan bicara sebesar 49 persen. Penggunaan gadget dapat menghilangkan puluhan bahkan ratusan kosakata baru yang dapat anak pelajari. Berbeda ketika anak diajak bicara oleh orang tua, anak yang sering diajak bicara oleh orang tua memiliki kemampuan mengolah kata yang lebih baik dan skill verbal yang juga tinggi.
Di dalam era digital ini, anak-anak seharusnya tetap dapat tumbuh secara alamiah. Bermain di luar ruangan untuk mengenal alam dan berinteraksi dengan teman sebayanya untuk melatih interpersonal skill. Berlari dan melompat untuk dapat mengasah kekuatan fisiknya, salah satu caranya dengan mengajak anak-anak untuk melakukan permainan tradisional.
Buti mengatakan, permainan tradisional seperti bermain engklek dapat memberikan manfaat bagi kesehatan anak, diantaranya adalah membantu anak meningkatkan keseimbangan dan koordinasi, kontrol tubuh, serta keterampilan berhitung. Sering mengajak anak bermain di luar ruangan dan berinteraksi dengan alam memberukan dampak positif untuk tumbu kembang anak, selain karena paparan sinar matahari pagi dan udara segar yang menyehatkan, hal ini juga akan melatih anak berani mengambil resiko dalam membangun kepercayaan diri agar mampu mencoba hal-hal baru dan belajar dari hasil yang didapatkan, selain itu untuk merangsang kemampuan sosialisasi anak sehingga akan mudah menyesuaikan diri saat beranjak dewasa.
Namun, tak sedikit orangtua yang khawatir untuk mengnzinkan anak bermain di luar ruangan. Hal ini disebabkan berbagai kendala, seperti semakin sempitnya lahan di luar ruangan yang dapat digunakan anak untuk bemain.
Berbeda dengan kondisi lingkungan dahulu pada era tahun 80-90an, saa di sekitar rumah masih terdapat banyak area terbuka, tempat yang menyenangkan bagi anak-anak untuk berlari, melopat, dan bercengkrama dengan teman-temannya.
Kendala lainnya adalah lingkungan yang semakin tidak aman, seperti ramainya kejahatan penculikan anak dan perilaku berbagaya pengemudi di jalan raya.
Tak hanya itu, kesibukan orangtua pun dapat menjadi salah satu faktor kendalanya, sehingga kualitas kebersamaan antara orangtua dan anak untuk beirnteraksi bersama alam relative sedikit.
Pola asuh dan lingkungan rumah memang sangat berperan penting bagi tumbuh kembang anak. Tak heran bila saat ini banyak keluarga yang mencari hunian di tenga kawasan yang aman dan tentunya memiliki are terbuka yang luas.