Melirik Raincoat Jokowi yang Dibeli di IdeaFest 2018, Pas Dipakai Dalam Berbagai Kondisi Cuaca
Presiden RI Joko Widodosp spontan membeli jaket raincoat saat membuka festival IdeaFest 2018 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (26/10/2018).
Editor: Anita K Wardhani
![Melirik Raincoat Jokowi yang Dibeli di IdeaFest 2018, Pas Dipakai Dalam Berbagai Kondisi Cuaca](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ideafest_20181027_062444.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodosp spontan membeli jaket raincoat saat membuka festival IdeaFest 2018 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (26/10/2018).
Sebelum memasuki ruang seminar, Jokowi sempat melihat-lihat produk lokal di gerai pameran acara itu.
Matanya pun tertuju ke sebuah jaket parka berwarna cokelat bata yang diproduksi toko di Bandung 'Ame Raincoat'.
Tanpa pikir panjang, mantan walikota Solo ini memanggil salah seorang ajudannya untuk membayarkan jaket berbahan polyester itu seharga Rp. 499.000
"Ya spontan lah, spontan-spontan saja," ucap Jokowi saat ditanyai usai acara.
Menurut Jokowi, jaket itu akan cocok dipakai dalam berbagai keadaan cuaca.
"Ini bisa dipakai untuk pas hujan, untuk enggak hujan juga bisa," ujarnya.
Selain, Jokowi berkelakar jaket itu untuk menyamai sepatunya yang juga buatan anak bangsa.
Ia menambahkan, dalam pembuatan produk lokal, para pelaku usaha terutama kaum muda perlu memerhatikan kualitas barang, pengemasan hingga tren terkini.
"Kalau kualitas produknya baik, ada yang namanya harga baik, competitive price, kemudian kualitas dan packaging juga baik, trend selalu mengikuti pasar, ini anak muda musti seperti ini," pungkasnya.
![Presiden Joko Widodo saat meresmikan acara IdeaFest 2018 di Jakarta Convention Center, Jumat (26/10/2018)](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-joko-widodo_20181026_211035.jpg)
Terinspirasi Estetika Jepang
Tak banyak orang yang mampu melihat peluang bisnis dari hal-hal kecil. Alhasil, hal kecil yang sebenarnya berpotensi itu justru menguap.
Namun kondisi itu tak dialami Mirza Miftahuddi dan Bimo Atiflu, founder Ame Raincoat.
Dua pria lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung ( ITB) ini justru jeli mengambil peluang dari sesuatu yang umum dan jarang dilirik pebisnis-- jas hujan.
Terbukti, ide menggarap bisnis ini mengantarkan Ame Raincoat dilirik Presiden Indonesia Joko Widodo.
Lantas, bagaimana cerita di balik Ame Raincoat?
Melansir Kompas.com, Bimo mengungkapkan, ide menggarap jas hujan ini digagas sejak duduk di bangku kuliah pada tahun 2014.
Saat itu, mereka diminta untuk mencari produk Indonesia yang bisa dikembangkan lebih jauh.
Tercetuslah jas hujan, yang menurut Bimo, belum banyak berkembang dengan inovasi.
" Jas hujan kan dari tahun ke tahun modelnya gitu-gitu aja, nah kami coba kembangin dari sisi desain dan kualitas bahan," kata Bimo lewat sambungan telepon, Jumat (26/10/2018).
Dari sisi desain, Bimo mengakui, ide Ame Raincoat terinspirasi dari tujuh estetika Jepang, yakni --simpel, tenang, alami, sederhana, bebas, asimetris, dan jujur.
Dari sana, Bimo dan Mirza mengejawantahkan dalam bentuk jas hujan ala Ame Raincoat yang memiliki tampilan stylish.
"Kami ingin memberikan tampilan stylish, namun tanpa menghilangkan fungsi utama jas hujan," kata Bimo.
Karena itu, pemilihan bahan untuk jas hujan Ame Raincoat pun tak sembarangan, seperti waterproof polyester, lapisan polyurethane, dan lining cotton oxford.
Bahan-bahan tersebut, lanjut Bimo, memberikan pengalaman lain memakai jas hujan.
Hingga saat ini, sudah ada sekitar 10 koleksi jas hujan yang digarap Ame Raincoat.
Style jas hujan tersebut mengikuti inovasi kekinian, dengan beberapa perbaikan.
Soal padu padan, Bimo mengatakan, jas hujan Ame Raincoat biasa dipakai untuk oversized style, yang dikombinasikan dengan sneakers atau pun boots.
Soal bawahan, Bimo menyebut cocok untuk dipakai dengan ragam model, baik rok, celana panjang, hingga pendek.
(Tribunnews.com, Ria Anatasia/Kompas.com/Kahfi Dirga Cahya)