Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Sarwendah Hamil, Sepertinya Ruben Onsu Ngidam

Ruben Onsu dan Sarwendah menantikan kelahiran buah hati mereka. Kini, Sarwendah sedang menikmati masa kehamilan. Usia kandungannya 2 bulan.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Willem Jonata
zoom-in Sarwendah Hamil, Sepertinya Ruben Onsu Ngidam
Tribunnews.com/Wahyu Firmansyah
Ruben Onsu saat ditemui di kawasan jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (24/10/2018). 

TRIBUNNMEWS.COM - Ruben Onsu dan Sarwendah menantikan kelahiran buah hati mereka. Kini, Sarwendah sedang menikmati masa kehamilan. Usia kandungannya 2 bulan.

Umumnya, ibu hamil lumrah jika ngidam atau menginginkan makanan dan minuman yang tak biasanya. Namun, berbeda dengan kehamilan Sarwendah. Justru Ruben yang ngidam makanan tertentu.

Melalui kanal YouTube The Onsu Family (31/10/2018), Ruben Onsu membagikan sebuah video.  Di situ ia mendadak ingin makan telur yang digoreng dengan terasi.

Bahkan, saking inginnya terlihat dalam video Ruben yang memasak sendiri makanannya. Setelah matang, Ruben lantas melahap masakannya tersebut bersama dengan anak dan istrinya.

"The Onsu nih saya tiba-tiba kepengin banget makan terasi digoreng," ungkap Ruben Onsu.

Melihat hal lucu tersebut, Sarwendah lantas mengungkapkan jika besar kemungkinan sang suami sedang ngidam. Apalagi, Ruben Onsu berkeras dan rela memasak sendiri demi memenuhi keinginannya itu.

"Ini luar biasa lho, kamu masak sendiri, kayaknya ngidam deh," ujar ibunda Thalia Putri Onsu tersebut.

Berita Rekomendasi

Memang, ada beberapa hal yang akan dirasakan ibu hamil di awal masa kehamilan seperti mual, muntah dan ngidam.

Biasanya, ibu hamil mendadak akan menginginkan sesuatu yang biasanya tidak disukai sebelum ia hamil. Namun, ternyata bukan hal yang aneh jika suamilah yang justru mengalami 'tanda kehamilan' tersebut.

Istilah ilmiah untuk femonena calon ayah yang ikut merasakan mual-mual tersebut yakni sindrom couvade. Sindrom couvade adalah kondisi di mana suami ikut mengalami gejala-gejala kehamilan, baik secara fisik maupun psikologis.

Secara fisik, calon ayah akan merasakan mual, nyeri ulu hati, sakit perut, kembung, perubahan nafsu makan, masalah pernapasan, sakit gigi, kram kaki, sakit punggung, dan iritasi saluran kemih atau kelamin.

Sementara, di sisi psikis suami akan mengalami perubahan dalam pola tidur, kecemasan, depresi, berkurangnya libido dan gelisah yang berlebihan.


Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 2005, terungkap bahwa 90 persen pria yang istrinya tengah mengandung akan turut mengalami paling tidak satu gejala yang biasanya dialami wanita saat hamil.

Sindrom couvade yang berat bahkan bisa membuat seorang pria mengalami nyeri perut seperti halnya wanita yang akan melahirkan.

Sebagian ahli percaya, bahwa gejala ngidam dan mual yang dirasakan calon ayah merupakan bagian dari masalah psikologi.

Dalam penjelasan di sebuah jurnal ilmiah, disebutkan gejala tersebut bisa jadi merupakan konsekuensi dari rasa iri pria pada kemampuan prokreatif para perempuan.

Penjelasan lain menyebutkan, sindrom couvade muncul karena para calon ayah dilanda kecemasan terhadap perubahan hidup yang akan dialaminya.

Rasa cemas ini mendorong mereka mencari kenyamanan, antara lain dengan makan lebih banyak sehingga berat badan ikut bertambah.

"Saat berat badan bertambah, jaringan lemak semakin banyak yang akan mengubah testosteron menjadi estrogen.

Peningkatan level estrogen ini bisa memicu mood swing dan juga rasa mual," tutur Michele Hakakkha, dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Sementara, suami yang ikut mengalami insomnia sebenarnya disebabkan kurang waktu istirahat.

Sebagai contoh, di awal periode kehamilan wanita biasanya akan mengalami sulit tidur sehingga otomatis waktu tidur suami akan berkurang karena menemani istri yang terjaga.

Namun jangan khawatir, sindrom ini tak akan berlangsung lama.

Jika ada Anda para ayah di rumah yang sedang mengalami hal ini, cobalah komunikasikan dengan pasangan akan hal yang dirasakan sehingga tak menimbulkan stres berlebihan di masa mendatang.

Cobalah melakukan olahraga berdua, menyegarkan diri dengan pijat, atau melakukan aktivitas favorit yang membuat rileks.

"Para istri juga harusnya memahami bahwa meski suami tidak membawa bayi di perutnya, tetapi mereka bersimpati dan merasa terlibat sangat mendalam dengan kondisi istri," pungkas Michele.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas