Tanpa USG, Berikut Tanda-tanda Hamil Anak Perempuan
USG mungkin cara terbaik untuk mengetahui jenis kelamin janin. Namun tak ada salahnya Anda mengetahui tanda hamil anak perempuan ini tanpa teknologi
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Jika Anda sedang kondisi hamil dan menginginkan anak perempuan, tentu penasaran dengan tanda hamil anak perempuan.
USG mungkin cara terbaik untuk mengetahui jenis kelamin janin. Namun tak ada salahnya Anda mengetahui tanda hamil anak perempuan ini tanpa teknologi tersebut.
Nenek moyang kita telah menggunakan tanda hamil anak perempuan selama bertahun-tahun lamanya. Zaman dahulu belum ada USG, jadi mereka melihat jenis kelamin janin dari ciri-ciri khusus yang terlihat.
Baca: Ibu Hamil Makan Berlebihan, Ini Dampak Buruknya Bagi Kesehatan
Dikutip dari laman whattoexpect, beberapa penelitian ilmiah ternyata telah menemukan tanda-tanda kehamilan anak perempuan.
Hiperemesis gravidarum
Sebagian besar ibu akan mengalami semacam morning sickness ketika mereka hamil. Tetapi beberapa ibu memiliki kondisi yang jauh lebih buruk, menderita mual dan muntah berat atau disebut juga dengan hiperemesis gravidarum.
Kondisi ini juga sering menyebabkan penurunan berat badan, kurang gizi dan dehidrasi. Meski ibu hamil terlihat menderita, namun kabar baiknya adalah kondisi ini merupakan tanda kehamilan anak perempuan.
Penelitian telah menemukan bahwa lebih dari setengah bayi yang lahir dari perempuan yang mengalami morning sickness parah adalah perempuan.
Dan semakin sakit yang dirasakan ibu, semakin besar peluangnya memiliki anak perempuan.
Para peneliti menemukan bahwa ibu hamil yang sangat sakit dan menghabiskan lebih dari tiga hari di rumah sakit 80 persen lebih mungkin memiliki anak perempuan dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami mual yang parah.
Sering lupa
Beberapa penelitian menunjukkan perempuan yang melahirkan anak perempuan secara konsisten kurang berprestasi dalam tes memori dibandingkan dengan ibu yang hamil anak laki-laki, khususnya di bidang keterampilan mendengarkan, komputasi dan visualisasi.
Stres berat
Menurut penelitian, semakin berat stres yang dialami ibu hamil, semakin besar kemungkinan melahirkan anak perempuan.
Sebuah studi pada 2012 menemukan hubungan antara kadar hormon stres kortisol dan rasio kelahiran pria dan wanita.
Dalam penelitian ini, wanita dengan kadar kortisol tinggi secara statistik lebih cenderung memiliki anak perempuan.
Sebuah studi 2013 menemukan bahwa dalam dua tahun setelah gempa bumi di pulau Yunani Zakynthos, tingkat kelahiran laki-laki turun.
Peneliti menduga bahwa peningkatan tingkat stres pada masyarakat memengaruhi rasio kelahiran. Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan antara stres dan jenis kelamin janin.
Posisi janin sungsang
Apakah kehamilan Anda sudah melewati 32 minggu dan posisi kepalanya berada di atas?
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa bayi sungsang cenderung lebih sering menjadi anak perempuan daripada anak laki-laki, namun alasannya kurang begitu jelas.(*)