Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Wedang Ronde, Minuman Para Dewa yang Disajikan Saat Imlek, Ini Sejarahnya

- Tak sedikit masyarakat yang mengira apabila wedang ronde, merupakan minuman khas asal negeri tirai bambu, Cina.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Wedang Ronde, Minuman Para Dewa yang Disajikan Saat Imlek, Ini Sejarahnya
Tribun jateng
wedang ronde 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tak sedikit masyarakat yang mengira apabila wedang ronde,  merupakan minuman khas asal negeri tirai bambu, Cina.

Sejarawan Tionghoa di Kota Semarang, Jongkie Tio pun membeberkan sejarah asal mula minuman penghangat tubuh dan cocok sebagai suguhan pada malam hari di musim penghujan seperti saat ini.

Menurutnya, wedang ronde di negeri asalnya disebut tengyuan.

Kemudian, masuk ke Nusantara sekitar 400 Masehi.

Kala itu dibawa oleh para pedagang Cina yang berlabuh di Pulau Sumatera dan Jawa.

Tak disangka, minuman jahe ini diminati masyarakat saat itu.

"Wedang ronde dibuat dari bahan-bahan yang halal. Sehingga mudah diterima masyarakat lokal yang sebagian besar menganut agama Islam," sebutnya, Jumat (25/1/2019).

BERITA TERKAIT

Selain jahe, bahan utama pembuatan wedang ronde adalah ketan.

Ketan inilah yang dijadikan ronde.

Ronde berbentuk bulat berisi gula kacang.

Baca: Jelang Tahun Baru Imlek 2019, Simak Peruntungan Shiomu di Tahun Babi Tanah!

Tetapi di negeri tirai bambu, wedang ronde hanya berisi jahe dan ronde.

Namun, dalam perkembangannya di Indonesia diberi beberapa tambahan seperti kolang-kaling, roti, dan kacang.

Awalnya, ronde yang disajikan memiliki 3 warna berbeda, yakni merah, putih, dan hijau.

Setiap warna memiliki filosofi masing-masing.

"Merah artinya keberanian, hijau harapan agar memperoleh kebahagiaan, dan putih merupakan hati yang bersih," tuturnya.

Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, wedang ronde juga menjadi sajian di altar Kelenteng.

Wedang tersebut disajikan untuk para dewa bersamaan aneka buah.

"Imlek di Cina bertepatan dengan musim dingin, para dewa juga diberi sesajian minuman penghangat agar permintaan disampaikan kepada Tuhan. Terhindar dari bahaya musim dingin," katanya.

Menurut Jongkie, begitu juga di Indonesia yang beriklim tropis, Tahun Baru Imlek dirayakan di saat musim penghujan.

"Masyarakat Tionghoa khawatir dengan suhu dingin. Mereka kemudian membuat racikan bulatan ketan dan gulan dipadukan jahe panas sebagai minuman penghangat," ucapnya.

Selain saat Imlek, wedang ronde juga menjadi sajian wajib ketika Cap Go Meh pada hari ke 15 setelah Tahun Baru Imlek.

"Saat itu merupakan waktu berkumpulnya para anggota keluarga setelah merayakan Imlek," katanya. (Jamal A. Nashr)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Wedang Ronde Juga Minuman Para Dewa Tiap Imlek, Ini Kata Jongkie Tio,

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas