Bacaan Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura pada 9 dan 10 Muharram Beserta Keutamaannya
Berikut ini niat puasa Tasua dan puasa Asyura yang dilaksanakan pada 9 dan 10 Muharram atau Senin dan Selasa, 9-10 September. Ini keutamaannya!
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kalender Islam telah memasuki bulan Muharram, bulan penuh kemuliaan.
Memasuki bulan Muharram, umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa Tasua dan puasa Asyura pada 9 dan 10 Muharram.
Diiringi niat puasa Tasua dan dan puasa Asyura yang sungguh-sungguh, maka umat Islam akan mendapatkan keutamaannya.
Puasa Asyura menjadi puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan serta bisa menghapus dosa setahun yang lalu.
Muharram merupakan bulan pertama dalam perhitungan tahun Hijriyah.
Muharram menjadi salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT.
Baca: 405 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Arab Saudi Hingga Rabu 4 September 2019
Baca: 32 Kloter Perpulangan Jemaah Haji Dari Madinah Nikmati Layanan Eyab
Di bulan yang mulia ini, umat Islam dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan termasuk berpuasa.
Bulan Muharram juga dikenal dengan bulan Suro dalam penanggalan Jawa.
Muharram menjadi salah satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Bulan ini disebut bulan yang suci.
Dalam agama Islam, terdapat empat bulan haram diluar Ramadhan yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Keempat bulan tersebut dijelaskan di dalam sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini:
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)
Puasa di bulan Muharram disebutkan menjadi puasa terbaik setelah Ramadhan.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).
Sebelum melaksanakan puasa Asyura di tanggal 10 Muharram, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa Tasua.
Puasa Tasua dilaksanakan pada 9 Muharram.
Dikutip dari rumaysho, Nabi Muhammad SAW berkeinginan untuk menunaikan puasa di hari kesembilan Muharram.
Namun belum sampai menunaikan, Nabi Muhammad telah dipanggil oleh Allah SWT.
Baca: Pemulangan dari Jeddah Sudah Berakhir, 11 Jemaah Haji Masih Dirawat di Rumah Sakit
Puasa Tasua dilakukan agar tidak tasyabbuh (menyerupai) orang Yahudi.
Saat itu orang Yahudi melakukan puasa pada tanggal 10 Muharram.
Keutamaan besar dari puasa Tasua adalah untuk menyelisihi Yahudi agar tidak serupa dengan mereka.
Berikut ini niat puasa Tasua:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.
Mengutip dari rumaysho, puasa Asyura memiliki keutamaan yakni dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
Dari Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Ada pendapat yang menyebut bahwa yang dimaksud dosa di sini adalah dosa kecil hingga meninggikan derajat seseorang.
Pendapat lain menyebut bahwa secara mutlak setiap dosa bisa terhapus dengan amalan puasa Asyura.
Berikut ini bacaan niat puasa Asyura dikutip dari niatpuasa:
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat puasa hari sunah asyura, sunah karena Allah Ta’ala
Puasa Tasua dilakukan pada 9 Muharram yang jatuh pada Senin (9/9/2019).
Sementara puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram yang jatuh pada Selasa (10/9/2019).
Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan lain.
Baca: Giliran Somalia Ingin Tiru Sistem Manajemen Haji Indonesia
Di bulan mulia ini, larangan untuk melakukan perbuatan dosa lebih ditekankan dibanding bulan lain.
Hal ini tak lain karena begitu mulianya bulan Muharram.
Menjadi bulan Allah, tentu saja banyak kemuliaan dan nilai-nilai yang tersimpan di bulan Muharram.
Allah SWT akan melipatgandakan dosa kemaksiatan dan melipatgandakan pahala amal shalih.
Amalan shalih yang dapat dilakukan dapat berubah amalan wajib maupun sunnah.
Penjelasan mengenai niat dan keutamaan puasa Tasua dan pausa Asyura dapat dilihat di sini: puasa Tasua, puasa Asyura, puasa Asyura
(Tribunnews.com/Miftah)