Di Indonesia, Kasur Busa Kian Menggeser Pasar Springbed
Kendati begitu, potensi pasar kasur busa di Indonesia terbilang masih cukup besar terutama untuk segmen menengah yang didominasi generasi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Dalam dua tahun terakhir tren penggunaan kasur busa semakin mengemuka menggeser produk kasur pegas (springbed).
Tidak heran, bila belakangan banyak sekali pemain baik produk luar maupun lokal yang meramaikan pasar kasur busa tanah air. Alhasil, persaingan bisnis di industri kasur busa pun bertambah ketat.
Kendati begitu, potensi pasar kasur busa di Indonesia terbilang masih cukup besar terutama untuk segmen menengah yang didominasi generasi milenial. Hal itu, dibuktikan oleh PT Tri Sukses Jaya (TSJ), distribributor brand kasur Inoac.
“Permintaan kasur busa Inoac yang kami pasarkan, dari waktu ke waktu terus meningkat,” kata Arif Sukuandi, Direktur Utama TSJ, di Tangerang Selatan, Sabtu (26/10).
Sementara, lanjut Arif Sukuandi, untuk mengimbangi kian ketatnya persaingan pasar, pihaknya bekerjasama dengan PT INOAC POLYTECHNO INDONESIA (IPI) sejak 1979, produsen Inoac melakukan terobosan bisnis, meluncurkan inovasi produk kasur busa berteknologi mutakhir, yaitu Mattress Plus.
Baca: Setelah Diperiksa Karena Kepergok Kencan dengan PA di Hotel Batu, YW Diperbolehkan Pulang
Baca: Massa Gerakan Indonesia Memanggil Berorasi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha
Baca: Live Score Arema vs Semen Padang Liga 1, Kick Off 18.30 WIB Pantau di Sini
“Memasuki penghujung tahun 2019 l, kami merilis inovasi produk kasur busa Mattress Plus guna mengantisipasi kian bertambahnya jumlah perkintaan. Kasur busa ini dilengkapi teknologi mutakhir yang dapat mengikuti lekuk tubuh sehingga pengguna lebih nyaman kala tidur,” paparnya.
Peluncuran inovasi produk kasur busa Mattress Plus digelar di JHL Solitaire Hotel Gading Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jum’at (25/10).
Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama PT Tri Sukses Jaya Arif Sukuandi dan presiden director PT Inoac Polytechno Indonesia Fuziansyah Bachtar.
Selain itu, Mattress Plus memiliki flexibilitas yang lebih tinggi sehingga otomatis umur pakai produknya pun lebih panjang.
“Kami berharap, kehadiran inovasi produk kasur busa Mattress Plus dapat memenuhi kebutuhan kasur berteknologi modern dengan tingkat kenyamanan yang tinggi,” cetus Arif Sukuanda.
Pada kesempatan sama, Fuziansyah Bachtar mengungkapkan bahwa IPI adalah satu-satunya produsen kasur busa asal Jepang yang serius menggarap pasar kasur busa di Indonesia. Selain itu, perusahaan ini juga merupakan produsen pertama kasur busa di Asia, berdiri sejak 1954.
Bachtar mengklaim, busa Inoac tidak hanya digunakan untuk kebutuhan material spring bed, tapi juga telah banyak digunakan bagi kebutuhan material jok mobil untuk manufaktur mobil Jepang. “Di Indonesia juga termasuk pemain awal yang masuk pasar kasur busa karena sudah berdiri sejak 1970,” ungkapnya.
Untuk lebih mendekatkan diri kepada konsumen yang telah menjadi pelanggan setia Inoac, perseroan telah membuka showroom dengan konsep Inoac Living, pada Februari silam, di Gandaria Mall, Jakarta Selatan.
“Kami berharap para konsumen bisa langsung melihat beragam produk Inoac yang sudah dikemas dengan bentuk yang lebih simple modern namun tidak meninggalkan kualitas tinggi yang tentunya sesuai dengan keluarga muda Indonesia,” imbuhnya.
Baik Arif maupun Bachtar optimis bahwa produk kasur busa Mattress Plus akan diterima pasar dengan baik. Untuk itu, pihaknya menargetkan penjualan pada tahun pertama sebesar Rp5 miliar per bulan.
“Strateginya, kami akan lebih gencar memasarkan produk melalui agent-agent besar di seluruh Indonesia,” pungkas Arif. (*)