Empat Tips dari Psikolog Memilih Mainan yang Tepat untuk Anak Agar Tumbuh Kembangnya Maksimal
Mainan merupakan alat bantu yang mampu memberikan hiburan sekaligus merangsang berbagai aspek perkembangan pada anak.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Mainan merupakan alat bantu yang mampu memberikan hiburan sekaligus merangsang berbagai aspek perkembangan pada anak.
Orangtua harus sangat jeli sebelum membeli mainan untuk anak terutama yang dapat memancing aspek kognitif, sensorik, dan kreativitas anak.
Psikolog KlinisAnak dari Rumah Dandelion, Febiana Pratomo, M.Psi berbagi tips dalam memilih mainan untuk anak dalam empat poin penting, yakni :
1. Memilih Mainan Sesuai dengan Usia Anak

Mainan anak harus sesuai dengan umur anak agar sesuai dengan pemahaman dan kemampuan anak yang berbeda di tahapan usia.
“Banyak yang mengabaikan label usia pada, namun sesungguhnya memberikan mainan yang tepat sesuai usia anak merupakan hal yang harus diutamakan,” kata Febiana di acara ELC, di Jakarta Selatan.
Baca: Kasus Guru Ajak Siswi SMK di Bali untuk Hubungan Intim Bertiga, Begini Tanggapan Psikolog
Baca: Barbie Kumalasari Ngaku Tak Punya Rasa Terhadap Irfan Sebaztian, Psikolog Ungkap Fakta Sebenarnya
Baca: Ruben Onsu Geram Foto Betrand Peto Diedit, Psikolog Singgung Pembully: Tidak Bahagia sama Hidup?
Pemberitahuan mengenai usia mainan untuk anak sebenarnya mudah ditemui pada bungkus mainan anak.

2. Memilih Mainan yang Punya Banyak Manfaat
Mainan yang memiliki banyak manfaat akan menjadi sarana eksplorasi anak untuk mengaktifkan pancar indera mereka, dapat merangsang daya pikir, motorik halus dan kasar, serta memperkuat otot.
“Mereka juga dapat mengasah kreatifitas serta daya imajinasi mereka. Jadi tahu ada yang empuk, pilih yang bersuara dan warnanya cerah itu akan memancing sensorik anak,” ucap Febiana.
3. Mainan yang Disuka Anak
Libatkan anak juga dalam pemilihan anak karena di usia tertentu anak sudah mulai bisa mengetahui apa yang mereka sukai.
Tapi bukan berarti dibebaskan tapi orangtua tetap harus mengingat kembali mainan yang disuka anak harus sesuai dengan usia anak dan aman.
“Kesukaan memang ada yang suka itu-itu saja, kita bisa ikutin, tapi bukan berarti tidak kenalkan yang lain ya,” ungkap Febiana.

4. Perhatikan Keamanan yang dibeli Untuk Anak
Faktor keamanan mainan anak tetap menjadi yang utama misalnya mempertinbangkan terkait jenis bahan yang digunakan, tidak mudah mencekik anak, dan penggunaan wadah atau plastik pembungkusnya.
Misalnya untuk anak dibawah satu tahun jangan pilih mainan yang berbentuk kepingan kecil yang berbahaya jika dimasukkan ke dalam mulut, bisa jadi cat yang digunakan pada mainan yang berbahaya bagi anak.
“Kita harus perhatikan agar bermain menyenangkan dan tidak membat orangtua khawatir, karena nanti bisa buat anak tidak mau main,” pungkas Febiana.