Deretan Ucapan Hari Ibu dari Artis dan Menteri hingga Presiden, Simak Sejarahnya di Sini
Di Indonesia, hari ibu dirayakan pada 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.Berbagai ucapan untuk peringati Hari Ibu, simak sejarahnya
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai ucapan untuk peringati Hari Ibu, simak juga sejarahnya.
Di Indonesia, hari ibu dirayakan pada 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.
Peringatan Hari Ibu sebagai bentuk tanda penghormatan kepada ibu di dalam keluarga.
Berbagai tradisi perayaan Hari Ibu dilakukan di antaranya memberi bunga, bingkisan ataupun ucapan kepada ibu.
Ucapan diberikan secara langsung dan juga mengunggahnya di sosial media.
Berikut deretan ucapan Hari Ibu dari Artis:
Artis tanah air Chacha Federica mengunggah foto disertai ucapan pada akun Instagram @chafederica.
"Selamat hari Ibu buat semua Ibu dan calon Ibu di Indonesia Ibu adalah sekolah pertama buat setiap anak, pembentukan karakter, pola berpikir, mental,keberanian dan kepedulian seorang anak, calon penerus Bangsa, artinya karakter sebuah Bangsa jg di pengaruhi dgn bagaimana para Ibu-Ibu di Negara tersebut mendidiknya,
Walaupun aku belum menjadi seorang ibu seutuhnya, melihat perjuangan seorang ibu, MasyaAllah luar biasa hebatnya, gak mengenal lelah,
Gak mengeluh gak mengenal cape klo buat anaknya.
Semoga Allah membalas segala kebaikan para ibu2 kita dgn kemuliaan, kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat yaa, salam sayang buat ibumu dari aku yaa "
Artis sekaligus desainer Ivan Gunawan pada akun Instagram pribadi @ivan_gunawan mengunggah foto bersama ibu yang bertuliskan, "Dear Mamah Erna, you're my one and my only mom and i'll always have special place in my heart for you."
"Happy mothers day semua yg ku miliki sia sia tanpa restu seorang Ibu"
"Menjadi ibu adalah peran terberat sekaligus terbaik. Selamat hari ibu untuk semua perempuan hebat.
Apa yang ingin kamu sampaikan untuk ibumu hari ini? #ibu"
Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Indonesia ikut serta merayakan Hari Ibu dengan mengunggah foto di akun Instagram @prabowo.
"Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2019.
My mother on the left with her three sisters from Minahasa."
"Wajah Indonesia hari ini dan di masa depan, adalah wajah yang turut dibentuk oleh kaum ibu,
Perempuan-perempuan yang punya akses dan kesempatan yang luas ke seluruh palagan pengabdian kepada bangsa.
Mereka berdaya di bidang ekonomi, politik, sosial, dan kemasyarakatan. Dan tentu saja, kaum perempuan membangun peradaban bangsa melalui pengasuhan anak-anak di dalam keluarga.
Perempuan yang berdaya adalah wujud Indonesia yang maju," tulis akun @jokowi.
Berikut sejarah Hari Ibu dikutip dari wikipedia.org:
Perayaan Hari Ibu di Indonesia diperingati pada 22 Desember.
Diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, bertepatan dengan ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.
Tanggal 22 Desember dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Arti dari Hari Ibu telah banyak berubah, kini Hari Ibu diperingati dengan menyatakan rasa cinta terhadap ibu.
Ada juga yang merayakan dengan cara bertukar hadiah dan menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak dan memakai kebaya.
Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928.
Kongres tersebut diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran, yang kini merupakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta.
Dihadiri sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatra.
Di Indonesia, organisasi wanita telah ada sejak 1912, terinspirasi dari pahlawan-pahlawan wanita Indonesia pada abad ke-19 seperti Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan lain sebagainya.
Kongres tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.
(Tribunnews.com/Yurika Nendri)