Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Cara Mandi Wajib atau Junub, Lengkap Beserta Niatnya

Berikut ini tata cara mandi wajib atau mandi junub. Lengkap dengan tata cara dan niatnya

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Cara Mandi Wajib atau Junub, Lengkap Beserta Niatnya
pixabay.com/Olichel
Ilustrasi Mandi - Berikut ini tata cara mandi wajib atau mandi junub. Lengkap dengan tata cara dan niatnya 

Berikut ini tata cara mandi wajib atau mandi junub. Lengkap dengan niatnya

TRIBUNNEWS.COM - Mandi besar atau mandi junub adalah mandi untuk menghilangkan hadas besar.

Mandi besar (junub, mandi wajib) diperuntukkan bagi mereka yang dalam keadaan junub.

Dilansir nu.or.id junub disebabkan oleh beberapa.

Yang pertama adalah keluarkan air mani.

Dan yang kedua adalah jimak atau berhubungan seksual meskipun tidak mengeluarkan air mani.

Dikutip dari niatpuasa.com, wanita yang telah selesai haid juga harus melakukan mandi wajib

BERITA REKOMENDASI

Mandi wajib sangatlah penting karena berkaitan dengan ibadah-ibadah lainnya.

Termasuk ibadah fardhu dan sunnah.

Bagi mereka yang sedang dalam keadaan junub dilarang melakukan shalat, berdiam diri atau duduk di masjid, hingga melafalkan Al-Qur'an.

Berikut ini niat mandi wajib

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Ada dua cara melafalkan niat tersebut.

Yang pertama adalah membacanya di dalam hati, dan yang kedua adalah dengan mengucapkannya dengan lisan.

Niat mandi wajib dibaca bersamaan dengan dibasuhnya air pertama kali ke tubuh.

Setelah berniat mandi wajib, maka selanjutnya melakukan mandi wajib itu sendiri.

Dikutip dari muslim.or.id, terdapat dua hadist yang menerangkan cara melakukan mandi wajib.

Hadist yang pertama yakni:

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ

"Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya."

"Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat.

"Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya." (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)

Dari hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa mandi wajib adalah sebagai berikut:

- Berwudhu seperti layaknya akan melakukan shalat

- Mencelupkan jari dari ke dua tangan ke dalam air lalu menggosoknya ke kulit kepala

- Menyiramkan air dari atas kepala dengan cidukan dua telapak tangan sebanyak tiga kali lalu mengalirkan air ke seluruh kulit

Selain ada hadist yang pertama, hadist yang kedua adalah seperti berikut:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ مَيْمُونَةُ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ، فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ ، فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ، ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالأَرْضِ ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رَأْسَهُ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى جَسَدِهِ ، ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ

Dari Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali."

"Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya."

"Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah."

Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung."

"Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya."

"Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya."

"Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)

Dari dua hadist diatas, berikut ini tata cara mandi yang disunahkan yang Tribunnews kutip dari muslim.or.id

1. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum mandi.

2. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.

3. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokan ke tanah atau dengan menggunakan sabun.

An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Disunnahkan bagi orang yang beristinja’ (membersihkan kotoran) dengan air, ketika selesai, hendaklah ia mencuci tangannya dengan debu atau semacam sabun, atau hendaklah ia menggosokkan tangannya ke tanah atau tembok untuk menghilangkan kotoran yang ada.

4. Berwudhu dengan sempurna

5. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali atau hingga sampai ke pangkal rambut

6. Mencuci kepala bagian kanan dilanjutkan bagian kiri

7. Menyela-nyela rambut

8. Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi kanan dilanjutkan sisi kiri

Penjelasan lebih lengkap tentang mandi wajib: Mandi Wajib, Mandi Wajib, Mandi Wajib

(Tribunnews.com/Renald)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas