Jana Sandra Berjuang Bagi Kaum Dhuafa Layak Disebut Kartini Masa Kini
Jana Sandra, Founder dari Rumah Donasi Jana, sebuah komunitas yang bertujuan membantu anak yatim dan masyarakat dhuafa
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jana Sandra, Founder dari Rumah Donasi Jana, sebuah komunitas yang bertujuan membantu anak yatim dan masyarakat dhuafa yang membutuhkan, serta fokus dalam program pendidikan, sosial, kesehatan, bencana alam, budaya, agama dan lingkungan.
Kecintaannya kepada kaum dhuafa membawanya menjadi salah satu wanita yang patut menjadi inspirasi saat ini.
Jana begitu ia biasa dipanggil, memulai kegiatannya ini bersama dengan empat teman SMA-nya yang membentuk sebuah komunitas yang diberi nama ‘Tim Help Us To Help’.
Komunitas ini menggalang dana dengan berjualan pakaian layak pakai yang didonasikan untuk anak-anak yatim dan pengamen di daerah Bekasi Jawa Barat.
Hasil pertama kali komunitas tersebut kemudian di sumbangkan kepada pengamen yang mempunyai anak asuh sebanyak enam orang.
Jana dan kawan-kawan saat itu masih menggunakan uang pribadi untuk membantu, belakangan makin merasa kesulitan dikarenakan permintaan untuk meminta bantuan perlahan mulai berdatangan.
Dengan memanfaatkan fasilitas dari BBM, Jana mencoba membagikan broadcast kepada teman-temannya, sampai tahun 2011 dia melakukan jemput bola dengan mengambil barang yang akan disumbangkan. Seiring berjalannya waktu, salah satu teman di komunitasnya terkena kanker serviks, kegiatanyapun vakum dan mulai tersendat, beberapa temannya juga mulai mempunyai kesibukan masing-masing.
Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan sendiri dengan mendirikan Rumah Donasi Jana di tahun 2012. Kegiatan yang rutin dilakukan adalah menyantuni masyarakat dhuafa, anak yatim, janda dan lansia dalam bentuk bakti sosial dan kegiatan lainnya.
Ditengah kesibukannya, Jana mulai memberanikan diri dengan membentuk Rumah Donasi Jana pada 2012. sebagai bentuk kepeduliannya pada masyarakat dhuafa. Kegiatan yang rutin dilakukan adalah menyantuni masyarakat dhuafa, anak yatim, janda dan lansia dalam bentuk bakti sosial dan kegiatan lainnya.
Tidak hanya itu, Jana juga bersinergi dengan komunitas lainnya untuk melakukan aksi sosial di setiap daerah yang Ia kunjungi. Seperti Bantu Berjamaah, Kamera Lubang Jarum Indonesia, Goodlife Society, HMC Bogor, Garuda KPP RI Cabang Bogor, Pinhole Bekasi, Komunitas Fotografi Bekasi, Rumah Pohon Activity (RPA), Komunitas Sukses Mulia (KSM) Bogor, Yun Akupuntur, Swaha Spa dan lainnya.
“Awalnya tahun 2010, saya diajak oleh teman SMA dan 4 (empat) rekan lainnya untuk mendirikan Komunitas ‘Tim Help Us To Help’. Komunitas ini bertujuan menggalang dana dengan berjualan baju-baju layak pakai yang nantinya didonasikan untuk anak-anak yatim serta anak-anak pengamen di Daerah Bekasi, Jawa Barat. Namun karena kesibukan masing-masing kegiatan tersebut berhenti. Tapi, karena dorongan teman-teman saya lainnya, kegiatan sosial tersebut tidak berhenti begitu saja, sampai akhirnya pada tahun 2012 saya mendirikan Rumah Donasi Jana,” ungkap Jana Sandra.
Tidak hanya itu, Jana juga bersinergi dengan komunitas lainnya untuk melakukan aksi sosial di setiap daerah yang ia kunjungi. Seperti Bantu Berjamaah, Kamera Lubang Jarum Indonesia, Goodlife Society, HMC Bogor, Garuda KPP RI Cabang Bogor, Pinhole Bekasi, Komunitas Fotografi Bekasi, Rumah Pohon Activity (RPA), Komunitas Sukses Mulia (KSM) Bogor, Yun Akupuntur, Swaha Spa dan lainnya.
Jana Sandra sudah hampir 8 tahun meluangkan masa mudanya dengan kegiatan sosial dan membangun Rumah Donasi Jana sebagai bentuk kepeduliannya kepada masyarakat yang membutuhkan.
Berprofesi sebagai dosen disebuah universitas di Jakarta dan terkadang diminta untuk menjadi pembicara di beberapa acara seminar tentang kewirausahaan, Jana selalu menyempatkan diri untuk mencari warga yang membutuhkan dengan cara bergerilya ke pelosok-pelosok desa di sekitar Bogor dan Jawa Barat.