Hasil Studi, Kafein sebagai ''Agen'' Anti-Obesitas
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods mengungkap, kafein berpotensi memperlambat kenaikan berat badan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods mengungkap, kafein berpotensi memperlambat kenaikan berat badan.
Pada penelitian ini, sekelompok tikus laboratorium menerapkan diet padat lemak selama sebulan, dan beberapa dari mereka mendapat setara empat cangkir kafein per hari yang diekstrak dari teh mate --minuman asal Amerika Selatan.
Hasilnya, tikus yang mengonsumsi kafein mngalami 16 persen penurunan kenaikan berat badan danmemiliki 22 persen lebih sedikit lemak tubuh dibandingkan tikus yang tidak memperoleh asupan kafein.
"Mempertimbangkan temuan ini, teh mate dan kafein dapat dianggap sebagai agen anti-obesitas," kata Elvira Gonzalez de Mejia, penulis studi dan direktur divisi ilmu gizi di University of Illinois.
Baca: Kebiasaan Minum Kopi Berkurang Sejak Pandemi Virus Corona, Reza Rahadian Akui Lebih Hemat
Baca: Aksi Solidaritas Komunitas Kopi Jujur Bagi-Bagi 1.000 Gelas Minuman Hangat Untuk Pekerja Lapangan
"Hasil penelitian ini dapat diterapkan ke manusia untuk memahami peran kafein sebagai strategi mencegah kelebihan berat badan dan obesitas, serta gangguan metabolisme terkait kondisi ini."
Baca: Lesu Sepanjang Hari Selama Bekerja dari Rumah? Ini Penjelasan Ahli
Kafein dapat membantu mengimbangi beberapa risiko kesehatan dan membatasi kenaikan berat badan dengan membatasi berapa banyak lemak yang disimpan dalam sel-sel lemak.
Namun, ada baiknya kita tidak mengonsumsi kopi terlalu banyak dalam satu hari --apalagi menambahkan gula dan susu ke dalamnya-- atau meminum kopi setelah jam tiga sore, karena itu akan membuat jadwal tidur kita terganggu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kafein Berpotensi Memperlambat Kenaikan Berat Badan, Benarkah?