Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Gangguan Kesehatan Akibat Makan Berlebihan Saat Buka Puasa

Buka puasa bagi sebagian orang jadi sarana balas dendam untuk mengatasi rasa lapar dengan menyantap banyak makanan.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Gangguan Kesehatan Akibat Makan Berlebihan Saat Buka Puasa
net
Ilustrasi makan banyak 

TRIBUNNEWS.COM - Buka puasa di Bulan Ramadan bagi sebagian orang jadi sarana balas dendam untuk mengatasi rasa lapar. Biasanya menyantap banyak makanan.

Namun, kebiasaan makan berlebihan saat buka puasa ini bisa mendatangkan berbagai masalah kesehatan.

Beberapa jam menjelang buka puasa, banyak makanan yang mungkin muncul dan menggoda untuk menu berbuka, mulai dari kolak, gorengan, lontong, ditambah es buah dan teh manis yang menggugah selera.

Semua ingin kita lahap ketika beduk magrib berbunyi. Namun, ada baiknya kita tidak menuruti hawa nafsu tersebut.

Baca: Gorengan Jadi Menu Favorit Buka Puasa, Bagaimana Meminimalisir Mudaratnya?

Sebabnya, lambung tidak akan sanggup menampung semuanya sekaligus.

Lagi pula, makan berlebihan saat buka puasa bisa menyebabkan gangguan kesehatan.

Apa sajakah?

BERITA TERKAIT

Rasa begah (tidak nyaman di perut)

Ketika kita mengonsumsi makanan dua kali lipat atau lebih dari biasanya, lambung akan mengembang seperti balon.

Sebagai akibatnya, perut bisa terasa begah atau tidak nyaman karena menjadi melar melebihi kapasitas normalnya.

Lama atau tidaknya durasi rasa tidak nyaman itu umumnya bergantung pada jenis makanan yang kita konsumsi.

Baca: Menyiasati Olahraga Selama Puasa di Bulan Ramadan

Baca: Kelebihan dan Kekurangan Garam Berakibat Buruk Bagi Kesehatan, Berapa Takaran yang Tepat?

Makanan berlemak dan kaya serat akan lebih sulit untuk dicerna dibanding jenis makanan lainnya.

Akibatnya, perut akan merasa tidak nyaman lebih lama.

Gerd

Ilustrasi mulas karena Asam Lambung (pixabay/derneuemann)
Ilustrasi mulas karena Asam Lambung (pixabay/derneuemann) (pixabay/derneuemann)

Ketika lambung diisi terlalu banyak makanan, tidak mustahil bahwa makanan tersebut bisa menekan diafragma.

Kondisi ini dapat membuat kita mengalami sesak napas dan napas yang dangkal.

Lambung yang kepenuhan juga bisa memicu makanan yang kembali naik ke esofagus atau kerongkongan.

Inilah yang dikenal dengan Gerd (gastroesophageal reflux disease).

Baca: Imbauan Dokter untuk Pasien Diabetes yang Menjalani Ibadah Puasa Saat Pandemi Covid-19

Salah satu gejala Gerd adalah heartburn atau lebih dikenal dengan istilah nyeri ulu hati.

Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit atau panas seperti terbakar yang muncul pada dada dan bisa menjalar hingga ke leher.

Muntah

Ketika lambung tidak sanggup lagi menampung makanan yang terlalu banyak, bukan tidak mungkin bila akan dipaksa keluar oleh tubuh lewat muntah.

Ini disebabkan oleh aktivitas lambung yang terlalu berat dalam mencerna makanan.

Cepat mengantuk

Bila mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat maupun gula ketika buka puasa, kita akan mudah mengantuk.

Aktivitas pun akhirnya bisa terganggu, misalnya jadi malas ikut tarawih.

Berat badan naik

Ilustrasi Menimbang Berat Badan.(oowomaniya.com)
Ilustrasi Menimbang Berat Badan.(oowomaniya.com) ((oowomaniya.com))

Jika berniat menjadikan bulan Ramadan untuk menurunkan berat badan, kuncinya adalah jangan makan berlebihan saat buka puasa!

Meski sangat lapar ketika waktu buka puasa tiba, jangan kalap dan tetaplah jaga pola makan.

Tips agar tidak makan berlebihan saat buka puasa

Agar tidak lemas kendali ketika berbuka puasa, kita bisa menerapkan beberapa langkah sederhana yang jitu di bawah ini:

Sahur yang bergizi

Dengan mengonsumsi makan sahur yang bergizi, rasa lapar bisa datang dengan lebih lamban.

Kombinasikan menu dengan memastikan kecukupan karbohidrat, serat, protein maupun nutrisi lainnya.

Minum air putih juga tidak boleh dilupakan. Pastikan cukup minum ketika sahur.

Mulai dengan makanan ringan

Kurma saat berbuka puasa ditambah dua gelas air putih saja mungkin sudah cukup untuk mengembalikan cairan serta energi yang hilang selama berpuasa.

Kita bisa menjadwalkan makan besar setelah selesai shalat Maghrib dan mengonsumsi buah-buahan atau cemilan sehat lainnya sebelum tidur.

Buka puasa di rumah

Ketika berbuka puasa di rumah, kita bisa menentukan sendiri menu berbuka maupun porsi makanan yang akan disantap.

Dengan ini, kita tidak akan kekenyangan. Selain itu, kebersihan dan keamanan pengolahan bahan pangan pun bisa lebih terjaga bila memasaknya sendiri.

Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga.

Puasa Ramadan juga bertujuan mengendalikan hawa nafsu agar tidak kelewatan, termasuk makan berlebihan saat berbuka puasa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini yang Terjadi bila Makan Berlebihan Saat Buka Puasa

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas