Viral Curhat Tulisan Tangan Anak Dikatain dan Dipukul, Ini Tanggapan Psikolog
Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Yudi Suharsono, M.Si,memberikan tanggapannya perihal viralnya kumpulan curhatan anak ke orang tua
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
Sehingga di masa depan, anak bisa memanusiakan orang lain.
"Biar anak merasa dihargai keberadaaannya juga," tandasnya.
Viral di Media Sosial
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tribunnews, kumpulan curhatan tersebut mencuri perhatian warganet setelah diunggah oleh akun Twitter bernama @6tigakali, Kamis (01/05/2020).
@6tigakali dalam cuitannya menyematkan berbagai curhatan anak itu di sejumlah lembar kertas menggunakan warna berbeda-beda.
Dalam curhatannya, anak-anak mencoba menyampaikan keluh kesahnya tentang perlakukan orang tua mereka.
Kebanyakan dari mereka mengatakan tidak suka ketika mendapatkan kekerasan fisik maupun verbal.
Baca: Psikolog: Sisi Positif Pandemi Virus Corona Juga Perlu Disyukuri
"Saya tidak suka ayah ngomong membuat hati saya sakit. Mengatai g*b**ok, a**j**g, dan aku tidak suka dipukul."
"Saya tidak suka dikatain lagi dan dipukul," tulis anak ini.
Selain berbagai macam curhatan, @6tigakali juga menuliskan keterangan:
"Hey, be a good parents, please." tulis @6tigakali.
@6tigakali juga menyampaikan pesan kepada para calon orang tua.
"Dan teruntuk kalian yg pernah ngalamin, so sorry for what happened to yall. I love you, single one of you."
"Dan kalian yg akan menjadi orang tua, be kind to ur child, educate them well, love them with all of your heart. Jika sekiranya ga bisa ngucapin hal2 baik, diam dan senyum aja atau pergi. It'll be better i guess. Love," tulis @6tigakali.
Hingga Sabtu (02/05/2020), cuitan di atas sudah telah di-retweets sebanyak 24,5 ribu kali dan disukai oleh 44,2 akun Twitter lainnya.
Tribunnews telah mengubungi @6tigakali untuk mencari kebenaran kumpulan curhatan anak-anak tentang sikap orang tua mereka, namun hingga kini belum ada jawaban.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)