Hati-hati, Anak yang Sering Dipuji 'Pintar' Justru Bisa Alami Krisis Identitas, Ini Alasannya
Orangtua jarang mengetahui pujian 'anak pintar' ternyata bisa memicu anak alami krisis identitas bila dilakukan dengan cara seperti ini.
Editor: Nakita
TRIBUNNEWS.COM - Hati-hati,anak yang sering dipuji 'pintar' justru bisa alami krisis identitas, ini alasannya.
Sebagai orangtua tentu bangga saat tahu buah hati punya kemampuan di atas rata-rata teman seusianya.
Dan ketika rasa bangga itu memuncak, orangtua biasanya akan memeberi pujian 'anak pintar' seperti "pintarnya anak mama", "pintar sekali kamu sayang", "hebat jagoan ayah pintar".
Namun siapa sangka jika pujian tersebut secara tidak langsung seperti menyematkan label pada anak, atau biasa disebut labelling.
Melabel anak terang-terangan dan berlebihan dengan menyebut 'pintar' ternyata tak baik untuk tumbuh kembang anak.
Dikutip dari Kompas.com, pujian itu akan membuat anak yang berfikir jika dirinya sudah pintar.
Bila ia merasa sudah pintar maka ia akan cenderung kurang memperhatikan dan bangkit dari kesalahannya.
Berbeda dengan anak-anak yang merasa cerdas dapat tumbuh dan berubah.
Padahal di masa yang akan datang tentu anak akan melewati banyak proses dan tantangan.
Sebenarnya bukan hal yang salah memuji anak, namun bagi orang tua ada baiknya untuk membatasi diri untuk mengatakan anak pintar.
Terutama pada masa tumbuh kembangnya.