Niat Puasa Syawal dan Penjelasan Mana yang Lebih Utama Puasa Pengganti atau Syawal
Simak bacaan niat puasa Syawal dan penjelasan mana yang lebih utama melaksanakan puasa pengganti atau Syawal dari Ustaz Abdul Somad.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Setelah melaksanakan puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, kini umat Muslim dapat melaksanakan puasa Syawal.
Puasa Syawal merupakan puasa yang biasanya dilaksanakan selama enam hari.
Hukum menjalankan puasa Syawal adalah sunnah yang sangat dianjurkan atau sunnah muakkad.
Dikutip dari artikel Tribunnews pada 10 Juni 2019 lalu, banyak yang bertanya lebih utama mana melakukan puasa pengganti Ramadhan atau Syawal.
Baca: Bacaan Niat Puasa Syawal dan Pengganti Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Lafadz dan Artinya
Baca: Aturan Membayar Utang Puasa Ramadhan, Lebih Dulu Bayar Qadha atau Puasa Syawal?
Karena seperti yang diketahui, umat Muslim terutama bagi wanita, selama puasa Ramadhan batal puasanya karena suatu hal.
Biasanya, wanita yang batal puasanya tersebut satu di antaranya adalah karena mengalami haid.
Jika seorang Muslim batal puasa selama di bulan Ramadhan, dia harus menggantinya dengan puasa ganti atau puasa qadha.
Namun, lebih utama mana puasa Syawal atau puasa pengganti?
Ustaz Abdul Somad atau biasa dipanggil UAS, menjelaskan tentang lebih diutamakan mana puasa syawal atau puasa ganti.
Menurut Ustaz Abdul Somad, puasa ganti atau puasa qadha merupakan ibadah yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.
"Ibu-ibu yang kemarin punya hutang 7 hari, nanti selesai Ramadhan masuk bulan Syawal Qadha (puasa ganti) dulu 7 hari," jelasnya.
Baca: Puasa Syawal atau Ganti Puasa Ramadhan, Mana yang Harus Didahulukan? Ini Penjelasan UAS
Baca: Niat Puasa Syawal 1441 H Lengkap dengan Ketentuannya Jika Belum Bayar Utang Puasa Ramadhan
"Nanti setelah puasa 7 hari baru puasa 6 (Puasa Syawal," imbuhnya.
Meskipun begitu, kata UAS, orang yang sudah menjalankan puasa ganti diperbolehkan untuk tidak melaksanakan puasa syawal.
Menurut UAS, orang yang sudah melaksanakan puasa ganti atau qadha, sudah mendapatkan pahala puasa syawal.
"Namun jika tidak bisa, ibu bisa puasa Qadha saja," ungkap UAS.
"Siapa yang puasa Qadha 6 hari di bulan Syawal, otomatis dapat pahala sunnah Syawal," imbuhnya.
Niat Puasa Syawal
Dikutip dari tayangan Tribunnews pada 11 Juni 2019, berikut ini niat puasa Syawal :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ".
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal pada siang hari.
Berikut ini lafalnya :
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ".
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”
(Tribunnews.com/Whiesa/Fitriana)