Seorang Dokter Terima Kembali Istrinya yang Selingkuh, Pantaskah Dia Dapat kesempatan Kedua?
Perselingkuhan merupakan masalah besar yang dapat mengancam kelanjutan hubungan. Sebagian korban perselingkuhan memaafkan pasangannya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Di Pasuruan, seorang dokter marah besar saat mengetahui sang istri selingkuh.
Ia tak bisa menahan emosinya lagi saat melihat bukti percakapan sang istri dengan pasangan selingkuhannya.
Karena istrinya pegawai negeri, ia melaporkan perselinguhan tersebut ke Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD), Inspektorat Kabupaten Pasuruan, dan Polres Pasuruan.
Baginya tak masalah apabila karena laporannya tersebut, membuat sang istri dipecat.
Baca: Cerita Perselingkuhan di Pasuruan, Suami Terima Istrinya Kembali Setelah Mengkhianatinya, Kok Bisa?
"Jika nanti istrinya dikeluarkan sebagai ASN dipecat dengan tidak hormat) karena sangsi disiplin berat tidak masalah."
Yang menarik dari kisah tersebut, sang dokter tetap bersedia memaafkan dan menerima kembali sang istri.
Alasannya sederhana.
"Saya tetap menerima istri saya apa adanya. Karena dia ibunya anak-anak," tegasnya.
Kesempatan kedua
Perselingkuhan merupakan masalah besar yang dapat mengancam kelanjutan hubungan.
Sebagian korban perselingkuhan memaafkan pasangannya, namun tak sedikit yang akhirnya memilih berpisah.
Baca: Mengatasi Depresi Pascapersalinan
Aplikasi kencan ekstramarital dari India, Gleeden melakukan survei untuk mengetahui tren kencan di kalangan penggunanya yang sebagian besar di kelompok usia 34-49 tahun.
Hampir 1.000 pengguna dari kota-kota metropolitan, seperti Mumbai, Delhi, Chennai, Bengaluru, Pune dan Hyderabad, berpartisipasi dalam survei.
Di antara hasil survei adalah mengenai apakah mereka akan memberikan kesempatan kedua bagi pasangan yang melakukan perselingkuhan.
Baca: Keranjingan Belanja karena Merasa Bahagia? Bisa Jadi Anda Mengalami Gangguan Kejiwaan
Diselingkuhi memang membuat kita marah dan kecewa.
Namun, hal itu membawa perubahan dan orang-orang cenderung bertumbuh semakin dewasa dan ingin memberikan kesempatan kedua pada pasangannya.
Baca: Menjawab Kemungkinan Penderita Stroke Bisa Sembuh dan Hidup Normal
Laporan penelitian menyebutkan, sebanyak 36,9 persen pengguna mau memaafkan paaangannya tanpa kondisi apapun, sementara 40,1 persennya mengatakan tergantung dari alasan perselingkuhan.
Sekitar 23 persen pengguna tegas ingin memutuskan hubungan jika menghadapi kasus perselingkuhan.
Mencintai dua orang sekaligus
Ketika memandang kasus perselingkuhan, banyak dari kita yang bertanya-tanya, apakah bisa satu orang memberikan rasa cinta yang sama kepada lebih dari satu orang pasangan?
Baca: Gatal-gatal dan Ruam Bisa Dipicu karena Stres
Masih dalam survei yang sama, ditemukan bahwa ada sejumlah orang yang bisa jatuh cinta dengan dua orang sekaligus.
"Saat ini, pasangan-pasangan cenderung lebih praktis dalam berhubungan dan menjalani hidup. Mereka mencari suara dan kecocokan hubungan dengan pasangan mereka," demikian menurut survei tersebut.
Namun, ketika orang-orang tersebut merasa tidak mendapatkan dari pasangannya, alih-alih menyudahi hubungan mereka memilih menemukan kebahagiaan dari dunia luar.
Sekitar 48,1 persen mengonfirmasi bahwa mereka bisa jatuh cinta dengan dua orang berbeda di waktu yang sama, sementara 44,5 persen mengatakan sebaliknya.
Hanya 7,4 persen yang ragu dengan jawaban mereka. Sedangkan 46 persennya mengakui mereka punya hubungan di luar pernikahannya.
Dulu, sebagian besar orang-orang yang memiliki hubungan di luar pernikahan karena merasa tertarik pada hubungan asmara. Namun, perspektif tersebut berubah seiring berkembangnya zaman.
"Ditemukan bahwa kini sebagian besar orang yang melakukan perselingkuhan untuk mencari teman daripada teman kencan."
Berbagi kisah dengan teman
Ketika seseorang ingin berbagi kisah perselingkuhannya, dia akan memastikan hal itu hanya diceritakan pada seseorang yang dapat dipercaya.
Para penjaga rahasia itu adalah teman terdekat mereka.
"Ditemukan bahwa sekitar 37,5 persen pengguna Gleeden bersedia berbagi rahasia tentang hubungan asmara mereka dengan teman dekat mereka, sementara 31,3 persen akan mengakui rahasia mereka di depan saudara kandung mereka."
Namun, jumlah orang-orang yang mengakui hal tersebut di depan orangtua dan pasangan juga cukup besar, yakni mencapai 31,2 persen.
Ternyata, itu dilakujan untuk menghilangkan perasaan bersalah mereka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pasangan Selingkuh, Perlukah Beri Kesempatan Kedua?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.