Niat Puasa Tasua dan Asyura yang Dilaksanakan 28-29 Agustus 2020, Lengkap dengan Keutamaannya
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum, ini niat puasa Tasua dan Asyura.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut niat puasa Tasua dan Asyura di bulan Muharram 1442 H.
Umat Islam disunahkan untuk berpuasa pada bulan pertama dalam kalender hijriah.
Puasa Tasua akan dilaksanakan pada 9 Muharram atau Jumat (28/8/2020).
Sementara, puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram atau Sabtu (29/8/2020).
Baca: Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram, Jumat-Sabtu, 28-29 Agustus 2020
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum, ini niat puasa Tasua dan Asyura:
Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma tasua sunnatal lillahita’ala
Artinya:
"Saya niat puasa hari Tasua, sunah karena Allah ta’ala".
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya:
"Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala".
Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura
Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada 9 dan 10 Muharram setiap tahunnya.
Puasa Tasua dan Asyura dianjurkan untuk dilaksanakan, karena memiliki keutamaan seperti berikut:
1. Menebus Dosa Setahun Silam
Berpuasa Asyura dapat menebus dosa yang telah kita lakukan setahun sebelumnya.
Seperti diungkapkan Abi Qatadah, bahwasanya Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura.
Beliau menjawab:
“Menebus dosa tahun yang lalu.” (HR.Muslim)
2. Mengikuti Anjuran Rasul
Aisyah ra., istri tercinta Rasulullah SAW menceritakan bahwa hari Asyura adalah hari dimana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah biasa berpuasa.
Rasulullah biasa berpuasa pada hari tersebut.
Dan ketika datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa.
Akan tetapi tatkala difardukan puasa Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda:
“siapa yang ingin berpuasa, ia berpuasa, dan siapa yang tidak ingin berpuasa, ia berbuka.” (HR. Bukhari Muslim).
Melihat cerita Aisyah tersebut, tampak Rasulullah setengah mewajibkan puasa Asyura.
Meski kemudian ketika puasa pada bulan Ramadhan diwajibkan.
Beliau menegaskan bahwa boleh puasa boleh pula tidak.
3. Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadhan
Selain ungkapan Aisyah, ada sebuah hadis yang diungkapkan Abu Hurairah,
Bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaanya tepat di bawah puasa Ramadhan.
Menurut Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah ditanya:
“Shalat menakah yang lebih utama setelah shalat fardhu?”
Nabi bersabda:
“Yaitu shalat di tengah malam.”
Mereka bertanya lagi:
“Puasa manakan yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”
Sabda Nabi:
“Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).
Melihat posisi yang berada tepat di bawah puasa Ramadhan, maka menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.
Sebab puasa Ramadhan adalah wajib, sedangkan puasa Muharram sunah.
4. Mewujudkan Impian Sang Junjungan
Rasulullah merupukan junjungan umat Islam, orang yang dihormati dan cintai.
Ada sebuah keinginan beliau yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput sebelum tercapainya maksud.
Obsesi itu adalah puasa Tasua, yakni puasa pada tanggal 9 Muharram.
Baca: Niat dan Doa setelah Sholat Tahajud serta Keutamaan, Lengkap dengan Bacaan Zikir
Baca: Bacaan Niat dan Doa setelah Salat Istikharah serta Waktu Utamanya, Dilengkapi Arab dan Latin
(Tribunnews.com/Nuryanti)