Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Doa Berbuka Puasa Beserta Artinya: Lengkap dengan Sunah-sunah Lainnya

Berikut doa berbuka puasa dan artinya yang dikutip dari Buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah yang ditulis oleh Muhammad Abduh

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Doa Berbuka Puasa Beserta Artinya: Lengkap dengan Sunah-sunah Lainnya
https://www.freepik.com/
Doa Berbuka Puasa Beserta Artinya: Lengkap dengan Sunah-sunah Lainnya 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut doa berbuka puasa dan artinya yang dikutip dari Buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah yang ditulis oleh Muhammad Abduh Tuasikal dan diterbitkan oleh Pustaka Muslim.

Seperti aktivitas lainnya, berbuka puasa juga terdapat doa tersendiri yang mana seorang muslim sangat dianjurkan untuk membacanya. 

Di kalangan masyarakat setidaknya ada dua doa berbuka puasa yang sering dibaca.

Doa pertama seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud no. 2357

Dzahabazh zhoma-u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah"

Baca: Resep Menu Berbuka Puasa dengan Olahan Pisang: Bubur Mutiara Pisang & Singkong Gulung Pisang Keju

Artinya:

Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah.

Berita Rekomendasi

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits di atas hasan.

Doa kedua berbunyi:

Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu

Artinya:

Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka

Doa ini berasal dari hadis dho’if atau lemah, untuk lebih jelasnya dapat Anda baca lebih lanjut di Buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah di sini.

Sunah Saat Berbuka Puasa Lainnya: 

- Segera Berbuka dan Jangan Ditunda-tunda

Ketika seseorang berpuasa dan waktu berbuka sudah tiba, disunahkan untuk segera berbuka.

Ini sesuai dengan hadis Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098 yang berbunyi:

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.

- Berbuka Sebelum Salat Maghrib

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat Maghrib dan bukanlah menunggu hingga salat maghrib selesai dikerjakan.

Sebagaimana Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan ruthob (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada ruthob, maka beliau berbuka dengan tamer (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.”

Hadis di atas riwayat Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3: 164. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

Baca: Cara Membuat Martabak Sendiri di Rumah, Berikut Resep Martabak Telur dan Martabak Manis Mini

- Berbuka dengan Kurma

Pedagang sedang menata kurma yang berjualan di sekitar Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Pandemi Covid-19 yang melanda Jakarta membuat lesu penjualan kurma, keuntungan pedagang menurun hingga 80 persen lebih padahal pada tahun sebelumnya menjelang Ramadhan biasanya ramai pembeli. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pedagang sedang menata kurma yang berjualan di sekitar Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Pandemi Covid-19 yang melanda Jakarta membuat lesu penjualan kurma, keuntungan pedagang menurun hingga 80 persen lebih padahal pada tahun sebelumnya menjelang Ramadhan biasanya ramai pembeli. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Hadis di atas juga mengajarkan mengenai anjuran berbuka puasa dengan kurma.

Yang dianjurkan ketika berbuka adalah dengan ruthob (kurma basah), lalu tamr (kurma kering).

Jika tidak didapati kurma, maka boleh digantikan dengan makanan yang manis-manis.

Di sini dianjurkan dengan yang manis-manis ketika berbuka karena yang manis tersebut semakin menguatkan orang yang berpuasa.

Sedangkan berbuka puasa dengan air bertujuan untuk menyucikan atau menyegarkan.

Adapun jika berada di Makkah, dianjurkan berbuka dengan air zam-zam.

- Perbanyak Doa saat Berbuka

Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya doa, karena saat itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.

“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzalimi.”

Hadis di atas riwayat Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16: 396. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas