Peran Penting Orang Tua Dampingi Anak Saat Proses Pembelajaran Jarak Jauh
Banyak sekolah terpaksa ditutup sementara di masa pandemi virus corona (Covid-19). Proses belajar mengajar dilakukan virtual alias sekolah online.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Banyak sekolah terpaksa ditutup sementara di masa pandemi virus corona (Covid-19).
Proses belajar mengajar dilakukan virtual alias sekolah online atau pembelajaran jarak jauh menggunakan fasilitas internet.
Upaya itu dilakukan pemerintah demi keselamatan anak didik sekaligus mencegah sekolah sebagai klaster baru penularan penularan covid-19.
Saat ini terdapat sekitar 68 juta siswa dari tingkat pra-sekolah hingga perguruan tinggi yang membutuhkan teknologi agar dapat mengikuti proses belajar-mengajar sehari-hari.
Kondisi tersebut mendorong kehadiran teknologi dalam dunia pendidikan (EduTech) semakin merata di tanah air.
Penggunaan EduTech yang meningkat berbanding lurus dengan peranan teknologi yang semakin vital pada saat belum adanya titik terang kapan pandemi ini akan berakhir.
Baca: Desy Ratnasari Bahas Peran Orangtua Saat Sekolah Online, Singgung Pentingnya Kejujuran
Kehadiran teknologi seperti internet, ponsel pintar, aplikasi dan laptop dalam mendukung pembelajaran jarak jauh telah mengubah banyak aspek dari proses belajar, metodologi, hingga personalisasi program pembelajaran.
Bahkan salah satu penyedia jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia mencatat adanya peningkatan arus broadband sebesar 16% selama pandemi Covid-19.
Baca: Tiga Pemain Sinetron Dari Jendela SMP Jalani Syuting Sambil Sekolah Online
Melihat pergeseran budaya belajar yang berevolusi secara cepat dan berfokus pada pembelajaran jarak jauh ini, Grant Thornton Indonesia menegaskan pentingnya peran orang tua pada proses belajar dari rumah.
Berikut 3 (tiga) peran tambahan yang penting diketahui orang tua saat memanfaatkan teknologi untuk pendidikan anak-anak mereka.
1. Sediakan waktu ekstra saat mendampingi anak belajar
Absennya sosok guru dalam tatap muka di sekolah kini digantikan oleh sosok orang tua di rumah.
Diyakini kehadiran orang tua saat masa pembelajaran jarak jauh mengembalikan peranan dan tanggungjawab utama orangtua di dalam pendidikan anak-anaknya disamping dapat membantu meningkatkan semangat belajar anak.
Baca: Cara Ikut Ruangguru Sekolah Online Gratis, Mudahkan Siswa Belajar di Rumah untuk Cegah Corona
Orang tua juga sebaiknya mengambil peranan lebih dalam membantu menjelaskan materi yang belum dipahami anak.
Hal ini akan dapat menjembatani keterbatasan bertanya langsung pada guru saat pembelajaran secara daring.
2. Kenali teknologi lebih jauh
Banyaknya program maupun aplikasi untuk menyelenggarakan sesi pembelajaran jarak jauh yang interaktif seperti Zoom, G-Suite for Education hingga Microsoft for Education.
Kenyataan itu tentunya membutuhkan pemahaman lebih dari orang tua demi memastikan anak-anak mereka nyaman dalam menimba ilmu dengan cara yang relatif baru.
Melimpahnya pilihan startup EduTech sebagai tambahan opsi bagi anak untuk belajar lebih optimal juga tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.
Sebab, orangtua harus memilih startup EduTech mana yang paling sesuai bagi anak mereka baik dari sisi fitur, harga maupun materi pendidikan yang ditawarkan.
3. Asah keterampilan bersama anak
Belajar di rumah secara daring memiliki implikasi hilangnya kegiatan tambahan yang biasanya didapatkan di sekolah secara fisik.
Mulai dari kegiatan ekstrakurikuler, hingga kegiatan bermain dengan teman sebaya menjadi sulit untuk dilakukan.
Di sini peran orang tua untuk merangsang kreatifitas anak menjadi sangat dibutuhkan untuk mencegah kebosanan pada anak saat di rumah saja.
Orang tua bisa melakukan kegiatan tambahan yang kreatif dan positif disela-sela belajar untuk mempertajam rasa ingin tahu dari anak.
Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia memberikan pandangannya.
Menurut dia, melihat keputusan PSBB yang kembali diberlakukan minggu lalu sudah pasti membuat sekolah-sekolah akan ditutup lebih lama dan proses belajar jarak jauh mulai menjadi sebuah kenormalan baru.
"Teknologi selalu memiliki dua sisi, jika tidak digunakan dan dimonitor dengan bijak dapat memberikan dampak yang negatif dan menurunkan semangat menuntut ilmu karena tingginya distraksi saat anak belajar,” ucapnya.
Untuk itu, lanjut dia, diperlukan peran orang tua yang lebih besar lagi dalam mengimbangi kecepatan perkembangan teknologi dan memaksimalkannya untuk membantu kreatifitas dan efektifitas proses belajar anak sebagai generasi penerus bangsa.
Dengan begitu, anak mampu melewati masa sulit yang terjadi saat ini dengan tetap memiliki semangat belajar yang tinggi untuk berbagai ilmu yang bermanfaat.