Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Niat Puasa Senin Kamis dan Doa Berbukanya, Dilengkapi dengan Arti dalam Bahasa Indonesia

Berikut bacaan niat puasa senin kamis dan doa berbukanya, lengkap dengan arti dalam bahasa Indonesia.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in Niat Puasa Senin Kamis dan Doa Berbukanya, Dilengkapi dengan Arti dalam Bahasa Indonesia
https://www.instagram.com/lazalbunyan/
Poster ajakan puasa Senin Kamis - berikut niat puasa Senin Kamis dan doa berbukanya, lengkap dengan arti dalam bahasa Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut bacaan niat puasa senin kamis dan doa berbukanya, lengkap dengan arti dalam bahasa Indonesia.

Dalam Buku Pintar Panduan lengkap Ibadah Muslimah karya Muhammad Syukron Maksum, bunyi bacaan niat puasa Senin Kamis sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi tana'ala

Artinya:

“Aku berniat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.”

Baca: Doa Sesudah Sholat Dhuha Beserta Arti dalam Bahasa Indonesia dan Keutamaan Jika Mengamalkannya

Doa berbuka puasa

BERITA REKOMENDASI

Dikutip dari Buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah yang ditulis oleh Muhammad Abduh Tuasikal dan diterbitkan oleh Pustaka Muslim. 

Di kalangan masyarakat, setidaknya ada dua doa berbuka puasa yang sering dibaca.

Doa pertama seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud no. 2357.

Dzahabazh zhoma-u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah"

Artinya:


Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah.

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits di atas hasan.

Doa kedua berbunyi:

"Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu"

Artinya:

Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka

Doa ini berasal dari hadis dho’if atau lemah, untuk lebih jelasnya dapat Anda baca lebih lanjut di Buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah di sini.

Baca juga: Bacaan Doa setelah Sholat Tahajud dan Niat, Dilengkapi Keutamaan, Zikir, Tulisan Arab serta Latinnya

Hikmah Puasa Senin Kamis

Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Berserta Tata Cara Pelaksanaannya
Poster ajakan puasa senin kamis (https://www.instagram.com/lazismusalatiga/)

Banyak nilai dan hikmah yang terkandung dalam puasa sunnah Senin Kamis.

Beberapa orang bertanya kenapa puasa sunah harus dilakukan pada hari Senin dan Kamis?

Kenapa tidak di hari lain, misalnya Rabu atau Sabtu?

Masih dilangsir dari Panduan lengkap Ibadah Muslimah karya Muhammad Syukron Maksum dijelaskan, bahwa nilai-nilai yang terkandung dari puasa sunnah Senin Kamis sangat banyak, diantaranya sebagai berikut.

Hari Kelahiran Rasulullah SAW, Penetapan Kenabian dan Diturunkannya Al-Quran

Hari Senin merupakan hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW.

Selain itu, pada hari Senin pula, Rasulullah menerima waktu untuk pertama kalinya yang disampaikan oleh malaikat Jibril.

Hal ini berdasar penuturan Abu Qatadah RA, Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa pada hari Senin, lalu beliau bersabda.

"Itu adalah hari yang saya dilahirkan, di dalamnya dan hari yang saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan al-Qur'an." (HR. Muslim).

Baca juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Mandi Wajib atau Mandi Junub

Hari Pemeriksaan Amal

Pada hari Senin dan Kamis adalah hari amal-amal akan diperlihatkan.

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa.” (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi)

Pada hari Senin-Kamis amal akan dilaporkan.

Dan pada hari itu pula Allah akan mengampuni setiap dosa hambanya.

Selain itu, di hari Senin Kamis juga pintu surga akan dibuka.

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ

“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu diampuni kecuali seseorang yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat permusuhan.” (HR. Muslim).

 (Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas