Saran Dokter Spesialis Anak Ketika Sekolah Tatap Muka Diberlakukan
ementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan keputusan untuk mengizinkan sekolah tatap muka.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan keputusan untuk mengizinkan kegiatan sekolah tatap muka dimulai Januari tahun 2021.
Mengacu kepada keputusan tersebut, diperlukan kesiapan yang matang bagi semua pihak untuk mempersiapkan secara menyeluruh aspek kesehatan yang dibutuhkan, khususnya bagi pelajar yang akan memulai kegiatan tatap muka di sekolah.
dr Ajeng Indriastari, Sp. A mengungkapkan, banyak sekali pro dan kontra yang bermunculan mengenai isu sekolah tatap muka pada 2021 dan perlunya banyak pertimbangan dan persiapan matang sebelum memutuskan sekolah tatap muka.
Baca juga: Siswa Didik yang Yatim Piatu Bisa Gratis Gabung ke Sekolah Sepakbola Larangan
"Pembelajaran jarak jauh sudah mulai membuat anak-anak jenuh serta bisa dikatakan hanya efektif pada 15 menit pertama pembelajaran dimulai, selebihnya anak-anak akan terdistraksi dengan kegiatan lainnya," kata Ajeng saat acara wethehealth yang diadakan apotek digital Lifepack & Jovee aplikasi rekomendasi suplemen dan multivitamin yang dilakukan secara daring, Kamis (3/12/2020).
Acara ini bertema “Wacana Sekolah Tatap Muka pada 2021, Apa yang Perlu disiapkan?” bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan bagi masyarakat khususnya pelajar yang akan melakukan kegiatan tatap muka di sekolah. Karena, hingga saat ini virus korona belum juga mengalami penurunan.
Namun di sisi lain, kata Ajeng orang tua merasa aman sekolah di rumah untuk menghindari virus corona karena penyebaran virus ini tidak main-main dan sangat mengkhawatirkan.
Berdasarkan data terkini dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), proporsi anak-anak terinfeksi virus corona sebesar 11,3 persen.
Baca juga: Usai Liburan ke Jogja, Puluhan Guru dan Karyawan Sekolah Positif Covid-19
Selain itu, Jurnal dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan risiko anak terkena virus corona lebih rendah 20 kali dari kelompok usia tua.
“Walaupun risiko anak terkena virus corona lebih rendah, bukan berarti kewaspadaan terhadap hal tersebut hilang karena anak-anak tetap memiliki risiko terinfeksi dan menginfeksi," katanya.
Banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai sekolah tatap muka.
Pertama adalah komitmen seluruh pihak untuk memutus rantai penularan.
Pemerintah khususnya pemerintah daerah harus menyiapkan aturan protokol kesehatan yang ketat untuk sekolah dengan menyiapkan regulasi bahwa tingkat pendidikan sekolah apa yang akan dibuka.
"Jika tingkat pendidikan SMA hingga Universitas mungkin bisa diterapkan aturan dengan baik. Justru yang mengkhawatirkan adalah jika dibukanya tatap muka untuk tingkat SD & SMP.” ujar dr. Ajeng.
dr. Ajeng menambahkan, selain hal tersebut sekolah juga perlu menyiapkan aturan dan Sumber Daya manusia.
”Selain screening protokol kesehatan dari mulai suhu tubuh hingga menerapkan 3M, sekolah juga perlu mengatur jumlah siswa yang akan masuk di dalam kelas.
Kapasitas bisa dikurangi hingga 25% saja yang bisa belajar di kelas, hal ini penting untuk menjaga jarak bagi setiap anak di kelas serta guru harus berperan aktif sebagai petugas kesehatan yang sigap.
Selain itu, maksimalkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS), isi stok obat-obatan generik, bahkan jika perlu siapkan petugas medis seperti dokter yang bertugas di sekolah.
Namun, setiap sekolah pasti memiliki kapasitas yang berbeda.
"Maka dari itu, pemanfaatan layanan telemedicine untuk berkonsultasi dengan dokter serta layanan apotek digital dapat menjadi alternatif solusi bagi sekolah,” katanya.
Lifepack, apotek digital pertama di Indonesia sebagai penyedia layanan obat terlengkap, yang memberikan inovasi untuk penderita penyakit kronis, turut mendukung pemerintah dalam menekan angka penyebaran virus corona.
Layanan pemesanan obat melalui Lifepack serta konsultasi dokter secara gratis dapat menjadi solusi khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan terbaik.
Selain itu, untuk mempersiapkan anak kembali ke sekolah, tentunya sangat penting memperhatikan dan menjaga sistem imun agar anak-anak tidak rentan terkena paparan virus.
Menjaga sistem imun bisa didapatkan dengan mengonsumsi salah satu produk Jovee yaitu, Calci Kids Friend, paket lengkap hemat 30 multivitamin kunyah rasa buah untuk 30 hari yang terdiri dari multivitamin untuk menjaga sistem imun tubuh yang mengandung antioksidan tinggi.
Tidak hanya itu, kegiatan belajar memerlukan asupan baik bagi kesehatan otak dan saraf anak-anak agar terhindar dari paparan radikal bebas, serta bantu menjaga pembentukan dan fungsi otak sehingga dapat meningkatkan performa belajar pada anak.
Untuk mendapatkan asupan tersebut yang perlu diperhatikan adalah asupan Omega 3 dari minyak ikan yang baik, terdiri dari EPA dan DHA, yang seluruhnya bisa didapatkan dengan mengonsumsi produk Smart Kids dari Jovee.