Bacaan Niat Puasa Senin Kamis dan Doa Berbuka, Ada Hikmah dan Ganjaran jika Menjalankannya
Berikut bacaan niat puasa senin kamis dan doa berbukanya, lengkap dengan arti dalam bahasa Indonesia.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Berikut bacaan niat puasa senin kamis dan doa berbukanya, lengkap dengan arti dalam bahasa Indonesia.
Dalam Buku Pintar Panduan lengkap Ibadah Muslimah karya Muhammad Syukron Maksum, bunyi bacaan niat puasa Senin Kamis sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi tana'ala”
Artinya:
“Aku berniat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.”
Baca: Doa Sesudah Sholat Dhuha Beserta Arti dalam Bahasa Indonesia dan Keutamaan Jika Mengamalkannya
Doa berbuka puasa
Dikutip dari Buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah yang ditulis oleh Muhammad Abduh Tuasikal dan diterbitkan oleh Pustaka Muslim, setidaknya ada dua doa berbuka puasa yang sering dibaca di kalangan masyarakat.
Doa pertama seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud no. 2357.
“Dzahabazh zhoma-u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah"
Artinya:
Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits di atas hasan.
Doa kedua berbunyi:
"Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu"
Artinya:
Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka
Doa ini berasal dari hadis dho’if atau lemah, untuk lebih jelasnya dapat Anda baca lebih lanjut di Buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah di sini.
Baca juga: Bacaan Doa setelah Sholat Tahajud dan Niat, Dilengkapi Keutamaan, Zikir, Tulisan Arab serta Latinnya
Hikmah Puasa Senin Kamis
Banyak nilai dan hikmah yang terkandung dalam puasa sunnah Senin Kamis.
Beberapa orang bertanya kenapa puasa sunah harus dilakukan pada hari Senin dan Kamis?
Kenapa tidak di hari lain, misalnya Rabu atau Sabtu?
Dalam Panduan lengkap Ibadah Muslimah karya Muhammad Syukron Maksum, nilai-nilai yang terkandung dari puasa sunnah Senin Kamis sangat banyak, diantaranya sebagai berikut.
Hari Kelahiran Rasulullah SAW, Penetapan Kenabian dan Diturunkannya Al-Quran
Hari Senin merupakan hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW.
Selain itu, pada hari Senin pula, Rasulullah menerima waktu untuk pertama kalinya yang disampaikan oleh malaikat Jibril.
Hal ini berdasar penuturan Abu Qatadah RA, Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa pada hari Senin, lalu beliau bersabda.
"Itu adalah hari yang saya dilahirkan, di dalamnya dan hari yang saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan al-Qur'an." (HR. Muslim).
Baca juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Mandi Wajib atau Mandi Junub
Hari Pemeriksaan Amal
Pada hari Senin dan Kamis adalah hari amal-amal akan diperlihatkan.
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
“Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa.” (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi)
Pada hari Senin-Kamis amal akan dilaporkan.
Pada hari itu pula, Allah akan mengampuni setiap dosa hambanya.
Selain itu, di hari Senin Kamis juga pintu surga akan dibuka.
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu diampuni kecuali seseorang yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat permusuhan.” (HR. Muslim).
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)