Di Kala Stres, Junk Food Jadi Pelarian, Bagaimana Mencegahnya Agar Terhindar dari Dampak Buruk?
Padahal kita tahu, junk food tidak baik untuk kesehatan kita, apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan.
Editor: Willem Jonata
2. Gula
Terlalu banyak gula dalam makanan dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berisiko diabetes.
Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan pemanis buatan membuat tubuh menolak insulin, yang meningkatkan kemungkinan kondisi prediabetes, diabetes, dan penyakit jantung.
"Kebanyakan orang Amerika memiliki pradiabetes, dan mereka berisiko terkena diabetes tipe 2," tutur Czerwony.
"Begitu menderita diabetes, dokter menangani seolah Anda mengalami serangan jantung karena risiko penyakit jantung menjadi lebih tinggi. Semua masalah kesehatan ini memengaruhi semua organ."
Penyebab food craving
Czerwony menjelaskan empat penyebab kita mengalami food craving atau mengidam makanan manis dan makanan cepat saji lainnya.
1. Euforia makanan
Tubuh terprogram secara otomatis untuk menyukai makanan cepat saji. Saat mengonsumsi makanan yang kita sukai, kita merangsang pusat perasaan senang di otak, memicu keinginan untuk makan lebih banyak.
"Gula membuat kita ingin makan lebih banyak gula. Lemak membuat kita ingin lebih banyak lemak," kata Czerwony.
"Otak mencari keadaan euforia makanan yang menyenangkan."
2. Kurang tidur
Studi menunjukkan kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan rasa lapar, termasuk ngemil dan mengidam makanan manis.
Kurang tidur menyebabkan pergeseran beberapa hormon, seperti:
- Ghrelin: hormon pengontrol rasa lapar meningkat dan menyebabkan kita makan lebih banyak
- Leptin: hormon penekan nafsu makan berkurang
- Kortisol: hormon stres meningkat dan merangsang nafsu makan
3. Kebiasaan