Inden Sepeda Buatan Kreuz Mengular Sampai 2023
Saat ini, Kreuz didukung 26 orang karyawan masih terus memaksimalkan produksi sepedanya.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mencintai produk dalam negeri akan mendorong para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) semakin memiliki daya saing.
Lihat saja sepeda buatan lokal dari PT Kreuz Bike Indonesia, yang indennya sudah mencapai 700 orang.
Deputi Direktur PT Kreuz Bike Indonesia, Hendri Supriadi mengatakan, sejak berdiri Desember 2019, Kreuz baru bisa memproduksi sepeda sebanyak 160 unit per bulan.
"Kreuz ini berjalan dari tahun 2019 kemarin. Sejak itu mulai waiting list, hingga sekarang yang sifatnya sudah down payment (DP) itu sampai tahun 2023, totalnya ada 700 orang," tutur
Saat ini, Kreuz didukung 26 orang karyawan masih terus memaksimalkan produksi sepedanya.
Baca juga: Statusnya Masih IKM, Produsen Sepeda Lipat Kreuz Bike Didorong Jadi Perusahaan Kategori Besar
Meskipun masih berskala Industri Kecil Menengah atau IKM, ke depan KBI akan menambah produksi.
"Saat ini kita lagi progres. Jadi sejak Januari sampai sekarang kita lagi direct untuk masalah pembuatan sparepart yang sifatnya penunjang dan tidak menutup kemungkinan untuk masalah produksi main frame itu di Februari bisa sampai 200 set untuk sepeda lipat ini sendiri," terang Hendri.
Baca juga: Kreuz Bike Jadi Industri Kecil Menengah Lokal Pertama yang Dapat Sertifikat SNI
Lebih lanjut, Hendri menyebutkan bahwa kebanyakan pesanan datang dari ranah online.
Kreuz melihat peluang terhadap produk sepeda lipat ke depannya akan semakin positif, terlebih didukung oleh pemasaran secara daring.
"Peluangnya masih banyak sekali, karena kalau bisa dibilang, dengan online ini peluangnya jadi lebih mudah untuk memasarkan produk," jelasnya.
Tak hanya dari sisi produk, Kreuz memastikan bahwa layanan after sales mereka juga prima.
"Bagian after sales kita juga selalu mereview atau mengecek ke konsumen, bertanya mengenai bagaimana impresi para konsumen ini terhadap produk kami, apakah enak dipakai atau bagaimana," ucap Hendri.