Ajak Generasi Muda Kembali Ke Alam Bersuara Secara Kreatif Selamatkan Orangutan
Orangutan memegang peranan yang sangat penting sebagai spesies di hutan. Jika tak ada orangutan, tidak ada penjaga hutan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyatakan, tren kekinian terutama di kalangan milenial dan kalangan generasi Z telah berubah, dari eksploitasi alam habis-habisan menjadi penyelamatan lingkungan dan pelestariannya.
Muncul kesadaran ekologis di mana manusia bukanlah penghuni sendiri alam iniapalagi dunia sedang berubah akibat pandemi, perubahan cepat yang disruptif.
Angkatan pandemi ini mendapat tantangan unik yang akan membentuk karakter unggul, yakni karakter kreatif dan tahan banting, sadar lingkungan dan Kesehatan dan survive through digital.
Tiga karakter ini adalah modal untuk meraih sukses melangkah masa depan.
Baca juga: Menteri Sandiaga Berharap GeNose C19 Bisa Pulihkan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
“Sejak hari ini tanamkan pada diri untuk lulus jadi creator, jadi entrepreneur. Jangan hanya cari kerja, tapi ciptakan lapangan pekerjaan lewat sentuhan kreatif kita,” kata Sandiaga Uno webinar dalam rangka Pameran Karya Kreatif dan Ajang Penggalangan Dana diadakan scara virtual.
Pameran melibatkan Uniprep Junior College (UJC) dan UIC College yang berada di bawah naungan PT UniSadhuGuna, bekerjasama dengan BOSF (Borneo Orangutan Survival Foundation) atau Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo.
Dikatakannya, tahun 2020, ekonomi kreatif Indonesia menyumbang lebih dari tujuh persen PDB nasional.
Inovasi perekonomian menjadi terpacu dengan kegiatan – kegiatan didasarkan pada kreativitas, keterampilan dan bakat.
Sekitar 18 persen kaum muda, berusia antara 16-30 tahun, aktif di beberapa sektor yang menjadi sorotan mulai dari film, kerajinan, mode, periklanan dan seni pertunjukan.
Sementara Pameran Karya Kreatif dan Ajang Penggalangan Dana diadakan scara virtual dengan melibatkan Uniprep Junior College (UJC) dan UIC College yang berada di bawah naungan PT UniSadhuGuna, bekerjasama dengan BOSF (Borneo Orangutan Survival Foundation) atau Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo.
Yayasan yang menitikberatkan pada kelestarian orangutan ini sudah dibentuk sejak tahun 1991, namun dengan nama yang berbeda, yaitu Proyek Konservasi Orangutan.
Pada tahun 2003 hingga kini namanya berubah menjadi The Borneo Orangutan Survival Foundation, atau yang lebih dikenal dengan BOS Foundation.
Sandiaga menyampaikan rasa bangganya atas kreatifitas para siswa yang ditampilkan hari ini dan agar mengutamakan kelestarian, lingkungan dan pariwisata berkelanjutan.
“Saya bangga dan yakin bahwa mata air keberlanjutan bangsa ini masih ada di tangan kalian semua ( para siswa – red ) , the class of pandemic survivor,” katanya.
Adhirama Gumay selaku Presiden Direktur PT UniSadhuGuna mengatakan, acara yang melibatkan siswa/i UJC & UIC College dari program Business, Graphic Design, Sound Design dan Fashion Design dari seluruh 4 kampus UniSadhuGuna yang tersebar di Jakarta & Tangerang.
"Acara ini wujud kepedulian UniSadhuGuna untuk ikut serta menyelamatkan orangutan di tengah pandemi Covid-19 dan semata – mata untuk melestarikan satwa alam yang keberadaannya terancam punah.
UniSadhuGuna berharap dapat memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia akan pentingnya menjaga kelestarian orangutan dengan cara pengembangan ekonomi kreatif sebagai bagian dari ekosistem," katanya.
CEO BOS Foundation, Jamartin Sihite menyatakan, BOS Foundation selalu percaya bahwa konservasi adalah upaya bersama dan dengan keikutsertaan generasi muda, terutama dalam kegiatan peningkatan pengetahuan melalui kegiatan ini, kami percaya keberlanjutan program konservasi orangutan dan habitatnya akan selalu terjaga.
Saat ini populasi Orang Utan, di Kalimantan dan Sumatra terus mengalami penurusan secara cepat, lebih dari 50%, saat ini dari 230,000 menjadi 100,000 jumlahnya.
Sementara, keberadaan Orang Utan sangatlah dibutuhkan untuk kelangsungan ekosistem hutan yang baik.
Orangutan memegang peranan yang sangat penting sebagai spesies di hutan. Jika tak ada orangutan, tidak ada penjaga hutan.
"Tidak ada hutan, maka tidak ada oksigen alami yang dibutuhkan untuk semua makhluk hidup. Untuk itu, perlu kerja sama dari berbagai pihak untuk berperan aktif dalam melindungi orangutan dan habitatnya," katanya.
Aimee Sukesna, Head of UniSadhuGuna BSD Campus mengatakan, acara ini bertujuan untuk mengetuk hati dan peran serta seluruh masyarakat yang hadir untuk turut berpartisipasi dalam penggalangan dana bantuan sebagai bentuk donasi yang diperuntukkan untuk dukungan terhadap BOS Foundation.
Seluruh karya yang dihasilkan merupakan bentuk ekspresi siswa/i kami dalam menceritakan kepada dunia bahwa generasi mereka mampu menjadi roda penggerak bagi generasi selanjutnya untuk peduli akan isu perubahan iklim, hak – hak binatang dan pelestarian lingkungan.
Dalam kesempatan ini para siswa UniSadhuGuna melakukan beragam kegiatan kreatifitas yang terdiri dari fashion show, graphic design (Showcase), Music Composing (Showcase), Sustainable business ideas (session).