Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

50 Kata Mutiara Umar bin Khattab Sahabat Rasulullah SAW soal Kehidupan, Akhlak, Pesan untuk Lelaki

Berikut 50 kata mutiara ucapan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, dikutip dari buku Mutiara Sahabat Rasulullah Saw oleh Radie Ramli

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in 50 Kata Mutiara Umar bin Khattab Sahabat Rasulullah SAW soal Kehidupan, Akhlak, Pesan untuk Lelaki
Pexels.com
Ilustrasi masjid - Berikut 50 kata mutiara ucapan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, sahabat Rasulullah SAW, tentang kehidupan, akhlak, hingga pesan untuk lelaki. 

TRIBUNNEWS.COM - Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu adalah khalifah kedua dari empat khalifah di muka bumi yang diberi petunjuk (al-khulafa al-rasyidin).

Umar bin Khattab merupakan satu dari 10 sahabat yang dijamin surga oleh Allah SWT.

Dalam hadits Tirmidzi, Rasulullah bersabda:

"Dari Abdurrahman bin Auf, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Abu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa'ad di surga, Sa'id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga." (HR. At-Tirmidzi).

Umar bin Khattab juga merupakan orang terbaik setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu, khalifah pertama setelah Rasulullah wafat.

Baca juga: 35 Kata Mutiara Abu Bakar Ash-Shiddiq Sahabat Rasulullah SAW tentang Kebaikan, Kesabaran, Kematian

Dalam riwayat sahabat Ibnu Umar, beliau berkata:

"Kami (para sahabat) pernah menilai orang terbaik di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kami dapatkan yang terbaik adalah Abu Bakar radhiyallahu anhu, kemudian Umar bin Khattâb Radhiyallahu anhu, kemudian Utsmân bin Affân, mudah-mudahan Allâh meridhai mereka semua“. [HR. al-Bukhari, no. 3655]

Berita Rekomendasi

Umar bin Khattab mendapatkan gelar Al-Faruq, yang artinya pembeda atau pemisah.

Umar radhiyallahu 'anhu juga lebih memilih disebut Amirul Mukminin, pemimpin orang-orang beriman, daripada sebagai khalifah.

Umar bin Khattab.
Umar bin Khattab radhiyallahu anhu. (wikimedia.org)

Oleh karena itu, tentu kita sepatutnya meneladani ucapan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, setelah kita meneladani Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Berikut 50 kata mutiara ucapan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, dikutip dari buku Mutiara Sahabat Rasulullah Saw oleh Radie Ramli:

Baca juga: UAI Bagikan Tips Sehat Ala Rasulullah: Makan Secukupnya, Rutin Puasa Senin-Kamis

1. "Jangan terpana dengan hebatnya ucapan seorang lelaki. Tapi, orang yang menunaikan amanah dan menahan diri untuk tidak melanggar kehormatan orang lain, itulah lelaki sejati."

2. "Janganlah kalian memandang puasanya seseorang, tidak juga salatnya, tapi pandanglah orang yang bila bicara dia benar, bila diberi amanat dia menunaikan, dan bila menginginkan maksiat dia menahan diri."

3. "Mohonlah perlindungan kepada Allah dari seburuk-buruknya perempuan dan hati-hatilah untuk mampu bersikap baik kepada sebaik-baik perempuan."

4. "Pejamkan matamu dari dunia, palingkan hatimu darinya. Waspadalah jangan sampai kau binasa seperti binasanya umat-umat sebelum kamu (akibat larut dalam glamor dunia). Sungguh telah kusaksikan pertarungan-pertarungan duniawi, dan kusaksikan akibat buruknya kepada pemuja dunia, (dan kusaksikan) bagaimana orang-orang yang diberi pakaian oleh dunia malah telanjang, orang-orang yang diberi makanan oleh dunia malah haus (lapar akan harta kekayaan), dan orang-orang yang diberi fasilita hidup oleh dunia itu (akhirnya jatuh) binasa."

5. "Ingatlah, dunia itu kelangsungannya sebentar, orang mulia di mata dunia itu hina, pemuda dunia itu pikun, yang hidup di dunia itu (pasti) mati. Jadi, orang yang tertipu itu adalah yang tertipu oleh dunia."

6. "Orang yang menginginkan maksiat tapi tidak melakukannya, mereka itulah yang hati-hati mereka diuji oleh Allah untuk memiliki ketakwaan. Mereka mendapat ampunan dan pahala yang mulia."

7. "Jangan mengandalkan (percaya pada) akhlak seseorang, sampai engkau mengujinya ketika dia marah."

8. "Engkau hendaknya jujur (setia pada kebenaran) walau mengancam nyawamu."

9. "Setiap perbuatan yang membuatmu membenci (datangnya kematian), tinggalkanlah. Sehingga perbuatan itu takkan membahayakan saat ajalmu tiba."

10. "Jika kesibukan meletihkan, kesia-siaan waktu (malah) merusak (menghancurkan)."

11. "Mata pencaharian yang mengandung sebagian kerendahan (di mata orang) lebih baik daripada meminta-minta."

12. "Hendaknya kalian berzikir mengingat Allah, karena zikir itu obat. Dan jangan sekali-kali mengingat orang, karena hal ini penyakit."

13. "Ya Allah, jadikan aku mampu mengalahkan/mengatasi orang yang menzalimiku, agar aku pilih memaafkan dia sebagai rasa syukur kepada-Mu atas kemampuanku mengalahkannya."

14. "Kenali musuhmu, dan waspadailah temanmu kecuali yang tepercaya."

15. "Tunduklah/khusyukkanlah hatimu ketika berada di kuburan, rendah hatilah saat melakukan ketaatan, istigfarlah (mohonlah ampunan) ketika hendak atau sedang melakukan maksiat, dan mohonlah nasihat atas urusan-urusanmu kepada orang-orang yang takut kepada Allah."

16. "Sejak kapan kau memperbudak manusia, sementara mereka dilahirkan ibu mereka dalam keadaan merdeka?"

17. "Binasanya akal adalah keujuban."

18. "Alangkah buruknya putus silaturahmi setelah terjalin, kekerasan/kebencian setelah cinta, dan permusuhan setelah persaudaraan."

19. "Yang paling aku sukai dari kalian adalah yang paling baik diamnya sebelum kami mengabarkan (mempersilakan) kalian bicara. Namun, bila dia bicara, ucapannya paling benar di antara kalian. Dan jika kami amati, dia pun yang paling baik amal perbuatannya."

20. "Jauhilah tamak, karena tamak itu beban hidup dan kebusukan setelah kematian."

21. "Gaulilah manusia dengan akhlak, tinggalkanlah mereka (ketika berpisah) dengan meninggalkan amal kebaikan."

22. "Laki-laki itu ada tiga macam. Seorang yang menghadapi banyak perkara, yang dia sendiri mengatur dan memperbaikinya dengan pandangan/pendapatnya sendiri. Seorang yang memusyawarahkan kesulitannya dan menuruti apa yang diminta oleh ahli ilmu, dan seorang yang lagi bingung dengan masalahnya, dia tidak mengikuti akalnya tidak pula orang yang menasihatinya."

23. "Jangan mengecilkan tekadmu, karena aku tak mau tercegah dari melakukan banyak kemuliaan akibat lemahnya tekad."

24. "Bila engkau ingin menuntut sesuatu, tuntutlah akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya."

25. "Tidak ada yang lebih merampas (mencabut) nikmat selain kufur atas nikmat itu, sedangkan syukur yang paling menjamin datangnya nikmat lain, berkembangnya nikmat serta tambahnya nikmat."

26. "Seandainya sabar dan syukur itu dua unta, aku tak peduli lagi unta yang mana yang aku naiki."

27. "Yang berbuat baik kepada orang jahat itu adalah pemimpin."

28. "Tidaklah seseorang menemukan satu kesombongan dalam dirinya, melainkan hal ini berasal dari kerendahan (kehinaan) yang dia temukan dalam dirinya."

29. "Seutama-utamanya zuhud adalah menyembunyikan zuhud."

30. "Yang disebut arif (berakal) itu bukanlah orang yang mengerti (mampu membedakan kebaikan dari keburukan, melainkan orang yang mengerti mana yang baik dari dua keburukan (yang ada)."

31. "Saya tak pernah sekali pun menyesali diamnya saya, namun beberapa kali menyesali ucapan saya."

32. "Orang yang paling kucintai adalah yang mengungkapkan aib-aibku kepadaku."

33. "Tiga perkara yang memantapkan cinta saudaramu kepadamu: 1) engkau mendahului mengucapkan salam kepadanya, 2) melapangkan tempat duduk untuknya (dalam pertemuan dan sebagainya), 3) dan engkau panggil dia dengan nama yang paling dia sukai."

34. "Meninggalkan maksiat lebih baik daripada pengobatan tobat."

35. "Jauhilah banyak alasan (dan atau dalih), karena sebagian besar darinya adalah dusta."

36. "Keluhuran seorang lelaki adalah harta (halal)-nya, sedangkan kemuliaannya adalah agamanya. Dan harga dirinya adalah akhlaknya."

37. "Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, bersiaplah untuk mati. Karena jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan menderita, rugi, dan penuh penyesalan."

38. "Wahai manusia, janganlah kalian berlebihan meninggikan mas kawin perempuan kalian. Karena seandainya hal ini merupakan kemuliaan di dunia dan ketakwaan di sisi Allah, pasti Rasulullah yang paling tinggi memberi mahar daripada kalian. Nabi SAW tidaklah memberi mahar kepada seorang pun istrinya melebihi 12 uqiyah."

39. "Jangan berburuk sangka atas kata yang keluar dari bibir saudaramu, padahal engkau dapati kata itu mengandung kebaikan."

40. "Duduklah dengan orang-orang yang bertobat, sesungguhnya mereka menjadikan segala sesuatu lebih berfaedah."

41. "Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar."

42. "Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, tetapi tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezeki, tetapi tidak menemukan rezeki yang lebih baik daripada sabar."

43. "Orang yang banyak ketawa itu (bukan ramah dan murah senyum) kurang wibawanya. Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina. Orang yang mencintai akhirat, dunia pasti menyertainya."

44. "Siapa saja yang menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga."

45. "Manusia yang berakal ialah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat."

46. "Siapa saja yang jernih hatinya, akan diperbaiki Allah pula pada yang nyata di wajahnya."

47. "Siapa saja yang menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang menyangka buruk kepadanya."

48. "Kebaikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut."

49. "Jika engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, cacilah dirimu, karena celamu lebih banyak darinya."

50. "Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun-lembut kepadamu selain Allah."

Baca juga: Tata Cara Sholat Tahajud dan Bacaannya, Mulai Niat hingga Doa yang Dicontohkan oleh Rasulullah

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas