Perlu Peran Orangtua dalam Pola Asah Asih dan Asuh untuk Cegah Kekerasan Seksual pada Anak
Orangtua yang memiliki kewajiban untuk mengasuh, memelihara, mendidik, mencegah perkawinan anak dan melindungi anak-anaknya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Nur Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendidik anak memang harus ditanamkan sejak dini dan tak bisa sembarangan, karena hal tersebut akan berdampak pada tumbuh kembang sang buah hati.
Praktisi dan Pemerhati Perkembangan Anak, Nyi Mas Diane Wulansari memaparkan hal tersebut pada acara Webinar yang di selenggarakan oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Rabu (24/3/2021).
“Jadi mendidik anak itu memang tidak bisa sembarang, karena ini mempengaruhi namanya sikap dan prilaku anak kedepannya, anak-anak kita (orangtua) butuh orangtua yang hebat, dan orangtua yang hebat inshaAllah akan menghasilkan anak yang hebat serta orangtua yang luar biasa akan menghasilkan anak-anak yang luar biasa,” kata Dee panggilan akrabnya.
Oleh karena itu orangtua harus mengetahui posisioningnya sebagai orangtua yang memiliki kewajiban untuk mengasuh, memelihara, mendidik, mencegah perkawinan anak dan melindungi anak-anaknya.
Baca juga: Kepala BKKBN Usul Bantuan Sembako Bagi KPM dan PKH Sebaiknya Melalui Aparat Desa
Perlindungan tidak hanya di dunia nyata melainkan juga di dunia maya.
“Orangtua yang tau tempatnya akan dapat menjalankan peran yang baik untuk menjaga perkembangan anak,”ucap Dee.
Peran orantua menurutnya dibagi menjadi tiga ketegori Asuh, Asih dan Asah.
Asuh, untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi, imuniasai dan kebersihan diri adalah bagian dari kesehatan reproduksi disini, ada juga lingkungan, bermain.
“Bermain bersama orangtua ini yang harus dilakukan bukan bermain bersama gawainya,” kata Dee.
Baca juga: Begini Cara Beri Pemahaman pada Anak Terkait Organ Reproduksi
Asih, memberikan rasa aman, nyaman, mendapatkan perlindungan dari pengaruh yang kurang baik dan tindak kekerasan.
Asah, melakukan stimulasi (rangsangan dini) pada semua aspek perkembangan.
“Tindak kekerasan verbal maupun fisik termasuk juga kekerasan seksualitas, melakukan stimulasi, inilah yang menjadi kebutuhan untuk anak-anak kita,” katanya.