Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

6 Cara Merawat Kesehatan dan Vitalitas Mr P

Seiring berjalannya waktu, kondisi reproduksi pada pria akan mengalami penurunan. Tapi jangan khawatir. Ada cara untuk menjaganya tetap sehat.

Editor: Willem Jonata
zoom-in 6 Cara Merawat Kesehatan dan Vitalitas Mr P
freepik
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Seiring berjalannya waktu, kondisi reproduksi pada pria akan mengalami penurunan.

Namun jangan terlalu khawatir. Ada cara khusus untuk mempertahankan kesehatan sekaligus kondisi simbol kejantanan pria.

Apa yang perlu dilakukan?

1. Grooming di area vital

Menumbuhkan jenggot biasanya membuat pria terlihat lebih tua. Sedangkan memangkasnya  membuat wajah terlihat lebih muda.

Hal yang sama juga berlaku untuk simbol kejantanan ini. Seperti dikutip Kompas.com, agar tampilan penis terlihat lebih fresh, semua itu tergantung pada grooming di area vital.

Jadi, merapikan rambut kemaluan akan membuatnya terlihat lebih muda. Namun, jangan potong seluruh rambut kemaluan.

Baca juga: Begini Cara Beri Pemahaman pada Anak Terkait Organ Reproduksi

Berita Rekomendasi

Sisahkan 2,5 sentimeter untuk menciptakan ilusi Mr P yang lebih besar. Secara otomatis, cara ini akan membuat simbol kejantanan terlihat lebih indah.

Setelah mencukurnya, aplikasikan pelembab agar tampilan kulit di sekitarnya lebih baik dari sebelumnya.

Joshua Zeichner, direktur penelitian kosmetik dan klinis di Departemen Dermatologi Mount Sinai Hospital, menyarankan pria agar mengoleskan lotion ringan daripada krim atau salep yang berat, yang dapat membuat kulit lembab dan lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri atau jamur berlebih.

2. Gunakan produk perawatan khusus

Tentu tak bisa sembarangan menggunakan produk perawatan Mr. P. Untuk itu, Titan Gel hadir menjawab kebutuhan akan perawatan organ vital pria.


Seperti dijelaskan oleh Dian, Project Manager dari Titan Gel, produk ini memiliki beragam manfaat bagi kaum pria.

“Kita membuat produk ini untuk menjaga kebersihan Mr. P agar aman dari bakteri, lalu menjaga keharuman Mr. P, dan meningkatkan kepercayaan diri para laki-laki,” jelasnya.

Selain itu, Titan Gel juga bisa meningkatkan keharmonisan para pria saat berhubungan dengan istrinya.

Sejak 2017, Titan Gel hadir dan telah memiliki izin edar BPOM NA: 18201600054, sehingga produk lokal ini aman dan terpercaya.

Baca juga: Cara-cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas

Karena mengandung ekstrak buah tribulus terrestris, Titan Gel bisa meningkatkan kadar testosteron sehingga merangsang pelepasan hormon untuk meningkatkan ereksi.

Selain itu, juga terkandung fragaria vesca fruit extract, untuk meningkatkan energi, stamina, dan vitalitas pria.

Yang perlu diperhatikan, selalu pastikan kemasan Titan Gel asli ada logo bertuliskan Emaklon dan ada gambar perempuan di dalam hologram pada produknya.

Logo hologram ini untuk membedakan produk Titan Gel asli dengan palsu. Sebab, banyak beredar di pasaran dengan harga yang jauh lebih murah serta aroma yang lebih menyengat.

Itu, kata Dian, sangat berbahaya jika digunakan, dan tidak memiliki izin serta belum terjamin kualitasnya.

3. Olahraga

Penggunaan Titan Gel perlu dibarengi dengan gaya hidup termasuk olahraga dan pola makan yang sehat.

“Juga bisa dibarengi dengan olahraga tertentu khusus untuk vitalitas pria, misalnya senam gelking dan kegel,” jelas Dian.

4. Berhenti merokok

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Shutterstock)

Merokok tak hanya meningkatkan risiko kematian dini tetapi juga mengurangi kemampuan ereksi. Hal ini telah dibuktikan lewat riset 2011.

Pada hari pertama riset, peserta diminta untuk menonton film porno dengan menggunakan Plethysmograph - alat untuk mengukur perubahan volume di dalam organ atau seluruh tubuh - pada penis untuk mengukur perubahan lingkar dan kekerasan penis.

Kemudian, peserta diminta menghentikan kebiasaan merokok selama delapan minggu ke depan.

Hasilnya, hampir sepertiga dari peserta yang berhasil berhenti merokok memiliki ereksi yang lebih penuh daripada sebelumnya.

Sementara itu, 75 persen dari peserta yang berhenti merokok dan pernah mengalami disfungsi ereksi pada awal riset, mulai berkurang gejalanya.

"Merokok mengurangi jumlah oksigen yang mencapai penis, yang dapat menyebabkan jaringan parut dan hilangnya elastisitas," ucap direktur Ro's Clinical, Tzvi Doron.

Doron menambahkan, merokok juga menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan mengurangi oksigen yang mencapai penis, mengurangi jumlah oksida nitrat kimia yang tersedia.

Oksida nitrat kimia ini diperlukan untuk menghasilkan ereksi serta mengirim nikotin dan karbon monoksida ke jaringan, yang mengganggu ereksi.

5. Konsumsi air yang cukup

Setiap hari, kita disarankan untuk minum minimal delapan gelas air sehari. Mencukupi asupan cairan rubuh merupakan hal penting untuk menjaga fungsi tubuh, termasuk menjaga kemampuan ereksi.

Menurut riset yang dilakukan oleh ahli fisiologi Perancis Simon Thornton, penurunan jumlah sel darah merah dan plasma yang beredar di dalam tubuh dapat menyebabkan penis melemah.

Dalam riset ini, Thornton berfokus pada penyebab mengapa minum air yang cukup setiap hari sangat bermanfaat.

Ketika mengalami dehidrasi, kita menghasilkan jumlah angiotensin yang lebih besar, sejenis hormon yang umumnya ditemukan pada pria yang mengalami kesulitan mencapai ereksi.

Kemampuan untuk menyuplai keburuhan aliran darah ke seluruh tubuh, kata pakar kesehatan seksual yang bernama Dr. Michael Reitano, dapat terganggu saat mengalami dehidrasi.

"Penis mungkin menjadi prioritas utama Anda, tetapi jantung, ginjal, hati, dan organ lain yang dibutuhkan untuk bertahan hidup akan selalu menjadi yang utama," tambahnya.

6. Perhatikan kualitas tidur

Kurang tidur terkait dengan sejumlah masalah kesehatan yang memicu masalah seksual seiring bertambahnya usia, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes dan sleep apnea.

Kurang tidur dapat mengurangi jumlah testeron yang diproduksi dan dapat diakses oleh tubuh. Inilah yang dapat mempengaruhi kemampuan penis.

Riset 2011 yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association membuktikan, kurang tidur selama satu minggu (kurang dari 5 jam tidur malam), membuat pria mengalami penurunan testosteron 15 persen lebih sedikit dari biasanya.

Bahkan, riset dari Baylor College of Medicine di Houston pada tahun 2018 juga membuktikan adanya kaitan antara kualitas tidur dan kemampuan ereksi pria.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas