Cerita Pria Asal Kalimantan Bisnis Kuliner di AS, Restorannya Tercatat di Michelin Guide
Peter Then yang akrab disapa Koh Apung, menceritakan awal mula dirinya berbisnis kuliner di Amerika Serikat.
Penulis: Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM - Industri kuliner Asia di Amerika Serikat terus mengalami perkembangan. Bahkan sangat pesat.
Peter Then, warga Indonesia yang mukim di negeri Paman Sam, jeli melihat peluang itu.
Ia kini memiliki restoran Borneo Kalimantan Cuisine dan tiga restoran lain bernama Uncle Fung Borneo Eatery.
Peter Then yang akrab disapa Koh Apung, menceritakan awal mula dirinya berbisnis kuliner di Amerika Serikat.
Menurut dia, semua berawal dari saran teman-teman dan kenalannya dari Indonesia yang tinggal di Amerka.
Baca juga: Buku Mustika Rasa Bung Karno, Bukti Kuliner Nusantara Paling Baik Dari Segi Cita Rasa Makanan
"Mereka bilang, saya sudah cukup dikenal orang-orang Indonesia yang tingga di Amerika sini, menurut mereka bagus kalau buka restoran, pasti restorannya bisa ramai gitu. Jadi dipikir-pikir, wah boleh juga nih. Ya sudah dicoba gitu," kata pria kelahiran Pemangkat, 23 September 1967
Kejelian melihat kebutuhan konsumen menjadi kunci keberhasilan bisnis kuliner.
Kemampuan menyesuaikan keinginan konsumen di negara multikultural dan meracik rasa makanan, diterapkannya sejak kali pertama membuka restoran.
"Targetnya dari awal bukan untuk orang Indonesia. Maksudnya tetep ada orang Indonesia yang akan datang tapi targetnya untuk untuk orang-orang lokal sini, orang Amerika sini. Karena orang Indonesia kan terbatas, orang sini lebih banyak gitu. Jadi targetnya lebih besar untuk konsumen Asia dan Amerika. Sekalian memperkenalkan ragam makanan Indonesia," ujarnya.
Michelin Guide
Peter Then berjuang menjadikan menu makanan Indonesia mendunia. Sebagai capaiannya, saat ini restoran miliknya Borneo Kalimantan Cuisine masuk dalam buku Micheline Guide.
Restoran yang tercatat di buku panduan tersebut berarti layak dijadikan sebagai destinasi wisata kuliner di negeri tersebut.
Borneo Kalimantan Cuisine, melalui menu masakan khas Indonesia, sukses meraih penghargaan itu di tahun 2019.
"Ke depan saya ingin memperjuangkan makanan Indonesia untuk dapat penghargaan yang jauh lebih besar lagi," tegasnya.
Peter Then melihat potensi besar kuliner Indonesia di Amerika Serikat. Ia pun mengaku fokus dengan usahanya yang sekarang.
bahkan ia siap menjadikan retoran-restoran yang dikelolanya menjadi layanan lebih tinggi dari sekarang dengan standar premium.
"Mereka bilang makanannya enak. Banyak yang kasih saran, bisa dikembangkan ke kelas yang lebih naik. Dan yang bilang ini orang Amerika, jadi saya yakin konsep dan makanan yang kami kembangkan bisa diterima oleh mereka," katanya.
Ia memilih sajian Indonesia, Malaysia dan Singapura di restoran yang dikelolanya bukan tanpa alasan.
"Saya kan dari Kalimantan yang dulu namanya Borneo. Kebetulan Kalimantan dan Malaysia dekat tuh dari segi rasa makanan-makannnya, jadi sekalian kita masukin nama Malaysia dan Singapura," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.