Sejarah Idul Adha atau Hari Raya Kurban: Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Nabi Ismail
Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban. Simak sejarah Hari Raya Idul Adha.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
Idul Adha secara tradisional dirayakan pada hari pertama, oleh mereka yang mampu melakukannya.
Perayaan dilakukan dengan pengorbanan simbolis seekor domba, kambing, sapi, unta, atau hewan lain.
Kemudian dagingnya dibagi menjadi tiga untuk dibagikan secara merata di antara keluarga, teman, dan yang membutuhkan.
Jamaah Muslim biasanya melakukan doa bersama, atau shalat saat fajar pada hari pertama Hari Raya Idul Adha.
Haji dan Ka'bah
Idul Adha dirayakan pada hari terakhir ziarah haji tahunan ke Mekah, kota paling suci dalam Islam.
Semua Muslim yang mampu diminta untuk melakukan perjalanan haji, setidaknya sekali dalam seumur hidup.
Di Mekah, jamaah mengunjungi tempat suci Ka'bah dan monumen terpenting Islam di Masjidil Haram.
Ka'bah diyakini telah dibangun oleh Ibrahim dan Ismail.
Peziarah juga mengunjungi Jembatan Jamarat, di mana Ibrahim diyakini telah melempari setan dengan batu.
Baca juga: SELAMAT Hari Raya Idul Adha 1442 H, Ini 40 Ucapan yang Bisa di-Share ke WhatsApp, Twitter, hingga FB
Baca juga: Daftar Amalan Sunnah saat Idul Adha: Berkurban hingga Tidak Makan Sebelum Shalat Idul Adha
Apa bedanya Idul Adha dengan Idul Fitri?
Dalam bahasa Arab, "Idul Fitri" berarti perayaan atau pesta.
Hari Raya Idul Fitri terjadi pada akhir Ramadhan.
Di mana pada bulan Ramadhan, seluruh umut Islam melaksanakan puasa selama satu bulan penuh.