Cerita Hendri Saputra Bangkit dari Kegagalan Bertubi-tubi
Hendri Saputra merupakan salah satu pebisnis properti sukses. Namun, sebelum mencapai ke tahap itu, ia berkali-kali gagal merintis bisnis.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Hendri Saputra merupakan salah satu pebisnis properti sukses. Namun, sebelum mencapai ke tahap itu, ia berkali-kali gagal merintis bisnis.
Kerugian yang ia terima tidaklah tanggung-tanggung, yakni Rp 5 miliar karena ditipu oleh karyawannya sendiri.
Sebagai akibatnya, Hendri terpaksa menjual seluruh asetnya termasuk rumah, untuk membayar hutang.
"Tahun 2015 sampai tahun 2017 jadi tahun paling sulit dan menyedihkan. Hidup ngontrak sana-sini, listrik dan air dimatikan karena nunggak 8 bulan. Bahkan beli susu anak saja harus pinjam teman," ujar pria yang akrab disapa Alunk itu.
Kegagalannya ini bukan yang pertama kali. Awal memulai bisnis, Hendri hanya memiliki modal Rp 1 juta yang dia pinjam dari kawannya.
Ia memberanikan diri untuk jadikan DP tanah yang saat itu harganya Rp 160 juta.
Baca juga: Ditanya Pilih Jadi Pebisnis atau Pejabat, Ini Jawaban Ahok
Ia bersusah payah mencari investor untuk menutup sisa harga tanah. Hendri sangat kesulitan mencari orang yang bersedia menjadi investornya.
Hampir putus asa, namun ada kawan yang akhirnya bersedia menjadi investor.
Lantas ia langsung mengeksekusi tanah tersebut dengan membangun perumahan yang saat itu hanya ada empat unit.
Sejak saat itu, bisnis propertinya mengalami perkembangan yang signifikan, ia bisa membangun hingga ratusan rumah dan membuatnya menjadi salah satu developer termuda sukses di Pontianak.
"Saya mengira bisnis ini akan baik-baik saja setelah merasakan bisnis mulai berkembang. Tapi nasib saya sedang tidak mujur, malah ditipu sama karyawan sendiri. Mau tak mau saya yang tanggung," keluhnya.
Satu-satunya yang membuat pria berusia 32 tahun ini kembali bangkit adalah buah hatinya.
Baca juga: Mulanya Berbagi Tips Makeup di Medsos, Kini Selebgram Elizabeth Christy Digandeng Brand Ternama
Demi masa depan keluarga, ia memberanikan diri membuka usaha lagi. Kali ini bukan di bidang properti melainkan bisnis makanan.
Dengan modal pinjaman dari teman, Hendri Saputra membuka toko kue oleh-oleh khas Pontianak.
Sebenarnya bisnisnya terbilang sukses, namun tak ia lanjutkan karena ia kembali tertipu orang terdekatnya.
Hendri sendiri merasa passionnya ada di dunia bisnis properti. Berbekal pengalaman sebelumnya, pemilik Instagram @alunkhendri itu mencoba kembali terjun ke bisnis properti.
Setelah belajar dari pengalaman dan kegagalan, ia kini menjadi lebih profesional.
Benar saja, ia beruntung mendapatkan seorang pemilik tanah yang bersedia bekerjasama dengannya.
Dari proyek inilah, ia bisa menjadi sukses hingga sekarang. Bahkan ia sudah berhasil menjual tanah mencapai lebih dari 1000 unit.
Kepahitan semacam ini tak membuat Hendri merasa berkecil hati karena dirinya sudah akrab dengannya sejak masih remaja.
Saat krisis ekonomi tahun 1998 silam, bisnis kayu milik keluarganya mengalami kebangkrutan dan anggota keluarga yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
"Dulu tahun 1998 Indonesia lagi kacau-kacau, ekonomi melemah. Keluarga saya bangkrut terpaksa saya cari uang sendiri jadi penjaga rentalan PS sepulang sekolah. Tadinya saya enggan lanjut kuliah karena ingin masuk IPDN atau Akpol tapi gagal," tuturnya.
Akhirnya Hendri Saputra memutuskan untuk melanjutkan kuliah sembari kerja sampingan menjadi penjaga billiard dengan penghasilan Rp 600 ribu saja. Padahal, ia harus menghidupi dirinya dan biaya kuliah.
"Saya tidak ingin menjadi beban untuk keluarga. Saya ingin membantu keluarga sekaligus membuat orangtua saya bangga. Itulah yang menjadi motivasi terkuat saya," katanya.
Sebelum mencoba bisnis properti, sebelumnya Hendri pernah terjun ke bisnis budidaya ikan dengan modal gadai motor bibinya.
Namun keberuntungan belum memihaknya, kemudian ia beralih usaha jual kelapa hingga rental ps.
"Sebelum ke bisnis properti saya sudah kenyang dengan kegagalan. Coba berbagai jenis bisnis tapi gagal juga. Akhirnya tahun 2010 saya dapat ilmu tentang bisnis properti dari teman, lalu saya terapkan sampai sekarang ini," tutupnya.
Pencapaian Hendri Saputra saat ini layak ia dapatkan karena proses yang ia lewati hingga sesukses sekarang tidaklah mulus.
Kegagalan bertubi-tubi kini memberikan banyak pelajaran dan pengalaman hidup yang sangat berharga.