Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental, Ini Tiga Solusi yang Bisa Dilakukan
Latihan fisik dan makan sehat sebagai faktor utama yang berkontribusi terhadap perbaikan yang terlihat pada kesehatan fisik dan mental.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
2. Dukung kebutuhan nutrisi dengan suplemen vitamin dan mineral untuk kesehatan multi-level dan pertahanan kekebalan.
Baca juga: Olahraga Mudah yang Bisa Dilakukan di Rumah, Hanya Butuh Waktu 11 Menit Bikin Tubuhmu Jadi Bugar
3. Hindari ngemil atau makanan ringan sembarangan pada makanan berkalori tinggi seperti es krim atau keripik kentang. Pilihan-pilihan ini dapat memberi kita dorongan perasaan senang, namun juga dapat menyebabkan penambahan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan. Jika merasa perlu makan di antara waktu makan, pilihlah pilihan bergizi seperti kacang almond, kacang kedelai, atau wortel.
4. Makan secara teratur dan jangan melewatkan waktu makan karena hal ini dapat menyebabkan suasana hati dan tingkat energi menurun. Jika tidak dapat mengkonsumsi makanan tepat waktu karena terbatasnya waktu akibat pekerjaan dan faktor lainnya, cobalah makan makanan ringan lebih sering namun secara perlahan.
- Membangun Komunitas
Kegiatan sosial dan dukungan masyarakat sangat penting untuk kesejahteraan, dan orang yang dicintai tetap bertanggung jawab dan berada di jalur yang benar untuk tujuan hidup sehat kita.
• Di tempat pertemuan fisik yang sebenarnya, dapat menyertakan teman dan anggota keluarga dalam latihan di rumah melalui Zoom untuk menambah kesenangan dan motivasi.
• Berolahraga dalam kelompok berkontribusi untuk meningkatkan kinerja kebugaran.
Anggota Nutrition Advisory Board (NAB) atau Dewan Penasihat Nutrisi Indonesia, Dr. Rimbawan menambahkan aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila seseorang melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu.
Oleh karena itu, orang yang melakukan aktivitas fisik aktif selama 7 jam dalam 1 minggu mempunyai risiko 40 persen lebih rendah mengalami kematian dini dibandingkan mereka yang melakukan aktivitas fisik kurang dari 30 menit seminggu.
"Banyak sekali penurunan risiko penyakit jika seseorang melakukan sedikitnya 2,5 jam senam aerobik yang sedang secara intensif (moderate-intensity aerobic physical activity) setiap minggu,” ujar Dr Rimbawan di kesempatan yang sama.