Bacaan Surat Al Ikhlas Ayat 1-4: Tulisan Arab, Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia, dan Tafsir
Berikut ini bacaan Surat Al Ikhlas ayat 1-4: tulisan Arab, Latin, dan terjemahan bahasa Indonesia: Allah yang Maha Esa, tiada yang setara dengan-Nya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Surat Al Ikhlas adalah surat ke-112 di dalam kitab suci Al-Qur'an.
Surat ini terdiri dari empat ayat dan memiliki arti ikhlas.
Dikutip dari laman Quran Kemenag, ayat-ayat ini merupakan peringatan Allah SWT kepada orang-orang kafir di Mekah yang mengatakan fitnah.
Dalam ayat-ayat ini Allah menjelaskan sifat Allah yang Maha Esa dari segala tentang-Nya.
Allah juga memperingatkan kepada orang-orang kafir tentang pendapat mereka yang menyatakan Allah memiliki anak.
Sungguh, mereka benar-benar pendusta.
Untuk penjelasan selengkapnya, simak bacaan surat Al Ikhlas dengan tulisan arab dan latin, terjemahan bahasa Indonesia, dan tafsir singkat berikut ini.
Baca juga: Surat Al Falaq Ayat 1-5: Bacaan Arab, Latin, Terjemahannya hingga Tafsir Singkat
Berikut ini bacaan surat Al Ikhlas ayat 1-4, dikutip dari quran.kemenag.go.id:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmannirrahiim.
Artinya: Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١
1. qul huwallāhu ahad
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢
2. allāhus-samad
Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣
3. lam yalid wa lam yụlad
Artinya: (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤
4. wa lam yakul lahụ kufuwan ahad
Artinya: Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Baca juga: Bacaan Surat Al Lahab Ayat 1-5: Tulisan Arab, Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia, dan Tafsir Singkat
Tafsir singkat surat Al Ikhlas ayat 1-4, dikutip dari quran.kemenag.go.id:
1. Ayat 1:
Pada ayat ini, Allah menyuruh Nabi Muhammad menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan tentang sifat Tuhannya.
Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak tersusun dan tidak berbilang, karena berbilang dalam susunan zat berarti bagian kumpulan itu memerlukan bagian yang lain, sedang Allah sama sekali tidak memerlukan suatu apa pun.
Keesaan Allah itu meliputi tiga hal, yaitu Dia Maha Esa pada Zat-Nya, Maha Esa pada sifat-Nya dan Maha Esa pada perbuatan-Nya.
Maha Esa pada zat-Nya berarti zat-Nya tidak tersusun dari beberapa zat atau bagian.
Maha Esa pada sifat-Nya berarti tidak ada satu sifat makhluk pun yang menyamai-Nya.
Maha Esa pada perbuatan-Nya berarti Dialah yang membuat semua perbuatan sesuai dengan firman-Nya.
2. Ayat 2:
Dalam ayat kedua ini memiliki makna Allah tempat meminta segala sesuatu.
Dia Maha Pencipta, Mahakaya, dan Mahakuasa.
Allah tidak memerlukan yang lain, sedangkan semua makhluk bergantung kepada-Nya.
Kemudian, Allah menambahkan penjelasan dalam ayat ini tentang sifat Tuhan Yang Maha Esa itu, yaitu Dia adalah Tuhan tempat meminta dan memohon.
Baca juga: Bacaan Surat Al Humazah Ayat 1-9: Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia
3. Ayat 3:
Allah lalu menegaskan Mahasuci Ia dari mempunyai anak.
Ayat ini juga menentang dakwaan orang-orang musyrik Arab yang mengatakan malaikat-malaikat adalah anak perempuan Allah dan dakwaan orang Nasrani bahwa Isa anak laki-laki Allah.
Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Maka tanyakanlah (Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah), "Apakah anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki?" Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan sedangkan mereka menyaksikan(nya)?
Ingatlah, sesungguhnya di antara kebohongannya mereka benar-benar mengatakan, "Allah mempunyai anak." Dan sungguh, mereka benar-benar pendusta.
4. Ayat 4:
Dalam ayat terakhir ini, Allah menjelaskan lagi tidak ada yang setara dan sebanding dengan Dia dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya.
Ini adalah tantangan terhadap orang-orang yang berpendapat ada yang setara dan menyerupai Allah dalam perbuatannya, sebagaimana pendirian orang-orang musyrik Arab yang menyatakan malaikat itu adalah sekutu Allah.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Bacaan lain terkait Al Quran