Cerita Valerie Patkar Dibalik Penggarapan Novel Lukacita
Penulis Valerie Patkar baru-baru ini menerbitkan novel kelimanya, yang berjudul Lukacita di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Minggu (9/1/2022).
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penulis Valerie Patkar baru-baru ini menerbitkan novel kelimanya, yang berjudul Lukacita di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Minggu (9/1/2022).
Lukacita mengangkat tema kegagalan, mengubur impian, yang juga dibalut dengan konflik-konflik keluarga.
Novel ini mengambil latar dunia catur dan kehidupan di perusahaan rintisan.
Menurut Valerie, buku kelimanya ini berbeda dari keempat buku sebelumnya. Selain ceritanya, proses dibalik pembuatannya pun berbeda.
Baca juga: Valerie Patkar Rilis Novel Lukacita, Ambil Latar Dunia Catur dan Kehidupan di Perusahaan Rintisan
1. Buku Pertama yang Ditulis di Era Covid-19
"Bedanya pasti ada, cuma karena ini udah masuk ke dua tahun setelah pandemi jadi sebenenrya udah bisa beradaptasi sih karena kayak perbedaan risetnya nggak bisa langsung di lapangan," kata Valerie saat peluncuran novelnya, Minggu.
Karena pandemi Covid-19, dirinya pun harus menimimalisir waktu riset. Dengan begitu, dibalik proses pembuatan novel ini, Valerie tidak banyak melibatkan orang seperti keempat novel sebelumnya.
"Memang dibuku sebelumnya ada beberapa pihak yang ngebantu karena aku risetnya langsung, tapi karena setelah pandemi ini memang aku lakuin apa-apa sendiri," ucap Valerie.
2. Butuh Waktu 2 Tahun Untuk Merampungkan Lukacita
Sebelum menjadi buku, Lukacita terlebih dahulu terbit di Wattpad dengan dibagi beberapa part.
Hingga akhirnya, Valerie merampungkan novelnya itu pada akhir 2021 yang ia tulis sejak 2019.
Selain lebih lengkap, untuk versi novelnya terdapat penjelasan lebih detail yang belum dijelaskan di Wattpad.
"Jadi memang bisa dibilang proses penulisannya dari 2019 dan akhirnya baru bisa terbit itu di akhir tahun 2021," ujar Valerie.
"Cerita yang ada di Wattpad itu beda dengan yang ada di Lukacita, jadi berbedanya bukan dari plot atau apa ya, tapi banyak hal di Wattpad itu belum dijelaskan, jadi kita jelasin dan lengkapin di buku," lanjutnya.
3. Terinspirasi dari Pengalaman Pribadi
Lukacita merupakan cerita fiksi. Namun, novel ini terinspirasi dari keseharian karyawan di perusahaan startup, bagaimana keluh kesah dan suka cita bekerja di sana.
Hal tersebut dirangkum Valerie yang mana ia juga bekerja di perusahaan startup, kemudian curhatannya itu dituangkan dalam sebuah tulisan hingga menjadi novel Lukacita.
"Mungkin ada secara nggak langsung, tapi buku ini tetap buku fiksi, nggak berdasarkan dari kisah nyata atau gimana, cuma memang masing-masing pekerjaan dari karakternya kayak ini kan Pengantara perusahaan starup," tutur Valerie.
4. Harapan Valerie Patkar Terhadap Lukacita Untuk Pembaca
Mengisahkan karyawan yang bekerja sehari-hari di perusahaan startup, Valerie berharap buku ini dapat menjadi motivasi untuk pembaca agar semangat dan tidak mengeluh sebagai pekerja.
"Harapannya kita lebih memahami diri kita sih kalo kita memang manusia biasa punya kekurangan tapi jangan jadiin kekurangan itu membuat kita nggak maju-maju," tutur Valerie.
Setiap orang memiliki kemampuannya masing-masing. Valerie berharap dengan membaca Lukacita, pembaca jadi bisa jauh lebih dalam mengenal kemampuan diri.
"Kita masing-masing punya personality, punya talent yang beda-bed, jadi kejarlah cita-cita kalian, dan dalam proses mengejar cita-cita kalian jangan pernah lupa sama tanggung jawab kalian," harapnya.
5. Kisah Lukacita
Novel ini mengisahkan tentang para pemimpi yang dikhianati cita-cita mereka sendiri.
Ada seorang pendiri perusahaan startup idealis bernama Javier dan seorang mantan atlet catur bernama Utara yang setelah 14 tahun bergelut di dunia catur akhirnya memutuskan untuk berhenti.
Meski minim pengalaman, ia pun memberanikan diri melamar pekerjaan sebagai creative strategist di sebuah agensi bernama Pengantara, karena merasa kata strategi agak cocok dengan percaturannya selama ini.Tentu saja dugaannya salah.
Ditambah lagi, Javier sang atasan membuatnya semakin tertekan. Namun di luar urusan pekerjaan, diam-diam Javier berniat mengantar Tara kembali ke kehidupannya, catur. Karena ia sadar, catur adalah segalanya bagi Tara.
Di sisi lain, Tara terus berusaha memahami Javier. Memahami cita-citanya, juga memahami luka-lukanya yang ia pendam, sendirian.
Saat mereka hampir menyerah untuk memperjuangkan apa yang mereka cita-citakan selama ini, mereka bertemu untuk belajar memaafkan keadaan.