Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Studi di Masa Pandemi, Wanita Lebih Tertarik pada Pria Pakai Masker

Pria yang dianggap menarik menurut studi ini adalah mereka yang mengenakan masker medis warba biru.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Studi di Masa Pandemi, Wanita Lebih Tertarik pada Pria Pakai Masker
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas membawa papan imbauan pencegahan COVID-19 pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (13/11/2021). Pameran otomotif GIIAS 2021 digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat diantaranya pengunjung sudah menjalani vaksinasi COVID-19 sebanyak dua kali, terdaftar di aplikasi PeduliLindungi, selalu mengenakan masker, mencuci tangan secara berkala, dan selalu menjaga jarak. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WALES - Saat ini orang-orang di seluruh dunia turut berpartisipasi dalam tren mode menggunakan masker.

Hal itu karena perangkat pelindung kesehatan ini sekarang sangat diperlukan dan menjadi bagian penting dari perawatan kesehatan sejak awal pandemi virus corona (Covid-19).

Baru-baru ini juga diketahui bahwa penggunaan masker ternyata juga berkontribusi pada daya tarik wajah.

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti di Cardiff University, Inggris, menunjukkan bahwa wanita tampaknya melihat pria yang memakai masker 'lebih menarik' dibandingkan yang tidak memakai masker.

Pria yang dianggap menarik menurut studi ini adalah mereka yang mengenakan masker medis warba biru. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Cognitive Research: Principles and Implications.

Para peneliti dalam riset ini mengukur bagaimana berbagai jenis masker bisa mengubah daya tarik wajah pria bagi wanita, dengan 43 wanita diminta untuk menilai daya tarik pria dalam skala 1 hingga 10.

Baca juga: Berapa Lama Masker N95 Bisa Dipakai? Ini Penjelasan dari Para Ahli

Berita Rekomendasi

Tampaknya wanita menganggap wajah pria yang ditutupi terlihat lebih menarik, terlepas dari seperti apa jenis penutupnya, bisa jadi masker maupun buku catatan.

Namun saat membandingkan antara masker medis dan masker kain, maka masker medis yang dianggap terbaik.

Dikutip dari Sputnik News, Senin (17/1/2022), menurut para peneliti, alasan untuk persepsi seperti itu bisa bermacam-macam.

Baca juga: Gejala Omicron dan Bedanya dengan Flu Biasa, Tetap Jaga Jarak dan Pakai Masker

Salah satu penyebabnya kemungkinan karena masker wajah kerap dikaitkan dengan petugas kesehatan yang membuat masyarakat merasa diyakinkan.

Selain itu, persepsi masyarakat tentang masker medis menunjukkan hasil yang 'lebih positif terhadap pemakainya'.

Baca juga: Tips Atasi Jerawat Akibat Penggunaan Masker

"Kami juga menemukan bahwa wajah dianggap secara signifikan lebih menarik jika ditutupi masker kain dibandingkan saat tidak ditutup," jelas seorang peneliti dari Fakultas Psikologi Cardiff University dan Pakar Psikologi Wajah, Dr. Michael Lewis.

Hal ini mungkin merupakan hasil dari kemampuan untuk menyembunyikan fitur yang tidak diinginkan pada bagian bawah wajah.

Efek ini tentu saja menjadi hal positif bagi orang yang memiliki wajah kurang menarik, karena masker dapat membuat wajah mereka menjadi lebih mengesankan.

Salah satu kesimpulan yang paling menarik dari penelitian ini adalah bahwa hasilnya sangat kontras dengan pemikiran saat pra-pandemi virus corona (Covid-19).

Saat sebelum pandemi, banyak yang menilai bahwa masker hanya digunakan oleh orang yang berkaitan dengan penyakit dan orang tersebut harus dihindari.

"Penelitian saat ini menunjukkan pandemi telah mengubah psikologi kita dalam cara kita memandang pengguna masker. Saat kita melihat seseorang memakai masker, kita tidak lagi berpikir 'orang itu memiliki penyakit dan saya harus menjauh'," tegas Dr. Lewis.

Saat ini, semua orang tidak lagi menganggap masker sebagai indikasi penularan, karena masker telah menjadi 'kenormalan baru' yang diterima saat melakukan aktivitas sosial apapun di luar rumah.

Tim ilmiah pun mengaku akan melakukan studi tambahan untuk menentukan apakah temuan tersebut juga berlaku bagi jenis kelamin lain, yakni wanita.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas