Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istilah glass skin sudah tak asing di kalangan masyarakat. Khususnya kaum hawa.

Kulit glass skin memang menjadi idaman karena tampak kinclong dan sehat.

Menurut dermatologist dr. Arini Widodo, SpKK, glass skin adalah identitas kulit yang sehat. Kulit halus, bebas jerawat dan pori-pori kecil menjadi ciri-cirinya. 

Tentunya membuat kulit menjadi glass skin adalah idaman setiap orang. Sayangnya tinggal di negara tropis kerap membuat kulit kusam.

Baca juga: Dermatitis hingga Kusam, Simak Tiga Masalah Kulit yang Sering Dialami Selama Pandemi Covid-19

Menurut dr Arini, untuk mencapai glass skin, dibutuhkan perawatan kulit secara baik agar tetap sehat.

Bukan berarti harus menggunakan banyak produk. Tapi perlu pemilihan produk yang tepat.

Lalu bagaimana cara merawatnya? Dr Arini menekankan jika perlu diingat jenis kulit setiap orang bisa berbeda. Oleh karena itu langkah awal, ketahui dulu penyebab kulit kusam. 

Menurut dr Arini ada bermacam-macam penyebab terjadinya kulit kusam. Di antaranya penumpukkan kulit mati, pigmentasi dan sebagainya.

Bisa juga karena dehidrasi membuat kulit kering dan bersisik. 

"Badan yang enggak fit juga bisa membuat kulit kurang cerah dan fresh. Banyak penyebab kulit kusam, harus tahu secara personal. Dan tahu penyebabnya,"ungkapnya dalam Konferensi Pers Virtual Peluncuran Skin Soul Face Care "Glass Skin Series, Rabu (9/3/2022).

Jika sudah diketahui penyebabnya, barulah dapat dicocokkan jenis kandungan apa yang sesuai dengan dengan penyebab kulit kusam. 

"Kalau kering, dehidrasi bisa menggunakan kandungan melembabkan kulit. Snail, aloe vera dan sebagai. Kalau karena pigmentasi, bisa gunakan retinol," kata dr Arini lagi.