Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Perempuan Harus Punya Pola Pikir Bertumbuh demi Bisa Berkarya dan Berdaya Diantara Kaum Laki-laki

eran kaum perempuan di masa modern ini semakin menempati posisi penting diantara kaum laki-laki.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Perempuan Harus Punya Pola Pikir Bertumbuh demi Bisa Berkarya dan Berdaya Diantara Kaum Laki-laki
Youtube streaming
President Director and Technology Leader IBM, Cin Cin Go dalam virtual conference Women Leaders Forum 2022 'Faktor Pertumbuhan Diri' Katadata Perempuan, Selasa (8/3/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peran kaum perempuan di masa modern ini semakin menempati posisi penting diantara kaum laki-laki.

Keberadaan perempuan kini tidak hanya penting untuk mengurus keluarga saja, namun juga turut mengisi berbagai posisi di segala bidang untuk mendorong pembangunan suatu bangsa.

Lalu bagaimana perempuan dapat tumbuh menjadi pribadi yang sukses, berkarya dan berdaya diantara kaum laki-laki?

Demi menjadi pribadi yang unggul dan mampu memiliki posisi setara dengan kaum laki-laki, perempuan harus bisa terus bertumbuh setiap harinya.

Baca juga: Perempuan Layak Jadi Pemimpin, Sri Mulyani: Tak Ada Diskon Soal Leadership

Baca juga: KSP Moeldoko: Indonesia Serukan Pembangunan Inklusif Bagi Perempuan Lewat Forum Global W20

President Director and Technology Leader IBM, Cin Cin Go menyebut pola pikir bertumbuh (growth mindset) ini akan terus memacu perbaikan pada diri seorang perempuan.

Sebagai seorang perempuan, ia mengakui bahwa setiap individu tentunya akan mengalami berbagai dinamika sehari-hari.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, dalam kehidupan, ada hal-hal yang dapat labeli sebagai pencapaian maupun kegagalan.

Oleh karena itu, demi bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, manusia termasuk kaum perempuan harus bisa introspeksi diri, selain mengkritisi penyebab kegagalan secara eksternal.

"Perempuan di Indonesia harus memiliki growth mindset untuk memacu perbaikan diri. Ada dua faktor pertumbuhan, yaitu faktor diri atau internal dan faktor eksternal," kata Cin Cin, dalam virtual conference Women Leaders Forum 2022 'Faktor Pertumbuhan Diri' Katadata Perempuan, Selasa (8/3/2022).

Saat seorang perempuan melakukan introspeksi pada dirinya sendiri, maka ia akan mampu melihat dan merenungkan pikiran, emosi serta ingatannya.

Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2022, ia pun menegaskan pentingnya memiliki pola pikir bertumbuh.


Karena pola pikir seperti ini, dimaknai pula sebagai cara berpikir yang mampu memahami bahwa kemampuan diri tentu dapat dikembangkan melalui kerja keras dan konsistensi.

"Perempuan Indonesia yang berkiprah di bidang apapun harus punya growth mindset ini, karena ini pola pikir yang memacu perbaikan diri kita. Ini membuat perempuan tidak hanya berdiam diri dan menerima, melainkan terus belajar tentang banyak hal baru," jelas Cin Cin.

Namun mirisnya, saat ini masih banyak kaum perempuan yang 'terpenjara' oleh pola pikirnya sendiri.

Mereka bahkan tidak percaya diri untuk bisa mengembangkan kemampuannya mempelajari berbagai hal baru dalam hidupnya.

"Hal semacam ini sangat mempengaruhi tingginya ketimpangan gender," tegas Cin Cin.

Cin Cin kemudian menyampaikan bahwa saat ini Indonesia memerlukan lebih banyak perempuan tangguh yang berani berkiprah di bidang yang umumnya didominasi kaum laki-laki.

Satu diantara banyak bidang yang sebenarnya bisa diisi pula oleh kaum perempuan adalah Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM).

Berdasar pada studi 'Professional Role Confidence and Gendered Persistence in Engineering' yang diterbitkan American Sociological Review, menunjukkan bahwa ada banyak perempuan yang keluar dari karir di bidang STEM.

Hal ini dipicu kurangnya kepercayaan diri (professional role confidence) untuk memenuhi peran, kompetensi dan sifat identitas profesi.

Sementara itu, penelitian UNESCO di Indonesia mencatat, jumlah peneliti perempuan di bidang STEM hanya berada angka 31 persen jika dibandikan kaum laki-laki yang mencapai 69 persen.

Begitu pula hasil studi Microsoft Asia pada 2017 yang menemukan bahwa hanya 20 persen perempuan di dunia yang memilih bekerja di industri STEM.

Padahal, dengan meningkatnya peran perempuan dalam industri STEM, tentu dapat ikut menekan tingginya kesenjangan gender di dunia kerja yang hingga kini masih terjadi di tanah air.

Perlu diketahui, mendorong lebih banyak perempuan untuk bekerja di industri STEM, sebenarnya dapat meningkatkan pendapatan dan prospek ekonomi bagi mereka.

Ini akan membuat posisi tawar perempuan tentu menjadi lebih tinggi.

Hal itulah yang dapat menambah kepercayaan diri mereka dalam membuat keputusan bagi dirinya sendiri.

"Perjalanan panjang untuk mempromosikan women as a leader, karena tidak ada yang instan untuk menapaki jenjang karir. Tapi yang akan membawa kita (perempuan) ke sana adalah purpose, perlu menetapkan tujuan agar tahu apa yang ingin dicapai," tutur Cin Cin.

Lebih jauh ia menambahkan bahwa dirinya pun selalu menerapkan 3 kata kunci dalam proses bertumbuh menjadi perempuan yang bisa memimpin dan bersaing di industri yang didominasi kaum laki-laki, yakni' kompeten, konsisten, dan genuine'.

"Sebab, kredibilitas tidak datang instan melainkan harus dibangun," pungkas Cin Cin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas