Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Apa Itu Lebaran Ketupat? Tradisi Seminggu setelah Lebaran Idul Fitri, Ini Sejarahnya

Berikut penjelasan dan sejarah Lebaran Ketupat, tradisi seminggu setelah Lebaran Idul Fitri.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Inza Maliana
zoom-in Apa Itu Lebaran Ketupat? Tradisi Seminggu setelah Lebaran Idul Fitri, Ini Sejarahnya
Culture Trip
Ilustrasi Ketupta - Berikut penjelasan dan sejarah Lebaran Ketupat, tradisi seminggu setelah Lebaran Idul Fitri. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan dan sejarah Lebaran Ketupat, tradisi seminggu setelah Lebaran Idul Fitri.

Ketupat merupakan hidangan berbahan dasar beras yang dibungkus janur atau daun siwalan.

Biasanya ketupat dihidangkan saat lebaran Idul Fitri.

Sementara lebaran ketupat merupakan salah satu tradisi keagamaan umat Islam.

Tradisi tersebut dirayakan satu minggu setelah Lebaran Idul Fitri.

Lalu bagaimana sejarah dan asal usul Lebaran Ketupat?

Baca juga: Resep Ketupat Opor Ayam Spesial Enak dan Mudah, Cocok Dinikmati Bersama Keluarga

Baca juga: Bosan Makan Ketupat dan Opor Ayam? Coba Kuliner Kekinian Ini untuk Silaturahmi Idulfitri

Sejarah dan Asal Usul Lebaran Ketupat

Berita Rekomendasi

Mengutip dari pa-penajam.go.id dan indonesia.go.id, berikut sejarah dan asal usul Lebaran Ketupat:

Tradisi lebaran ketupat diperkirakan berasal dari proses masuknya Islam di tanah Jawa.

Menurut beberapa catatan sejarah, Sunan Kalijaga adalah yang pertama kali memperkenalkan tradisi itu.

Sunan Kalijaga membudayakan dua kali bakda, yakni bakda lebaran (Idul Fitri) dan bakda kupat (lebaran ketupat).

Pada masa itu, hampir setiap rumah di Jawa terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda menjelang lebaran.

Menurut filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus, yaitu kupat yang merupakan kependekan dari kata ‘ngaku lepat’ yang artinya adalah meminta maaf dan "laku papat" yang artinya adalah empat tindakan.

Empat tindakan tersebut adalah lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Lebaran memiliki arti berakhirnya waktu berpuasa dan memohon ampun serta saling memaafkan satu dengan lainnya.

Sementara luberan berarti melimpahnya harta yang harus disedekahkan pada fakir miskin seperti zakat fitrah.

Apabila ketupat dibelah menjadi dua dan berwarna putih menggambarkan hati kembali suci dan fitrah.

Makna Lebaran ketupat bagi sebagian kalangan adalah hari raya bagi orang-orang yang melaksanakan puasa syawal.

Mereka menganggap perlu merayakan lebaran ketupat karena tidak jarang umat Islam merasa enggan melaksanakan puasa Syawal.

Hal tersebut disebabkan selama Ramadan mereka menganggapnya telah bergelut dalam lapar dan dahaga.

Pada lebaran ketupat terdapat proses yang didahului dengan perjuangan, nilai pengendalian diri dalam mengelola nafsu dan kesadaran bahwa manusia tidak luput dari kesalahan (kelepatan).

Menurut para sejarawan, ketupat berasal dari zaman yang lebih lama, yaitu zaman Hindu-Buddha di Nusantara.

Merujuk pada zaman pra-Islam, nyiur dan beras sebagai sumber daya alam sudah dimanfaatkan untuk makanan oleh masyarakat di zaman tersebut.

Hingga saat ini, ketupat juga digunakan oleh masyarakat Bali dalam ritual ibadah.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas