Bacaan Niat Puasa Qadha untuk Mengganti Utang Puasa Ramadhan Lengkap dengan Tata Caranya
Puasa Qadha wajib dilaksanakan untuk mengganti puasa Ramadhan. Sehingga sebelum melaksanakan puasa Qadha, maka perlu mengucapkan niat terlebih dahulu.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut bacaan niat puasa Qadha untuk mengganti utang puasa Ramadhan lengkap dengan tata caranya.
Puasa Qadha merupakan puasa yang wajib dilaksanakan untuk beberapa orang yang berhalangan atau tidak bisa melaksanakan puasa saat Ramadhan.
Sehingga bagi orang-orang yang berhalangan melaksanakan puasa Ramadhan, sebaiknya menggantinya dengan cara mengqadha puasa.
Namun sebelum melakukan puasa Qadha, maka sebaiknya membaca niat terlebih dahulu.
Lalu bagaimana niat puasa Qadha?
Bacaan Niat Puasa Qadha
Berikut bacaan niat puasa Qadha yang dikutip dari Gramedia.com:
Nawaitu sauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku niat untuk meng-qadha puasa di bulan Ramadhan besok hari karena Allah SWT.
Tata Cara Puasa Qadha
Dikutip dari Tayangan Tanya Ustaz Tribunnews.com, Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta, Shidiq M. Ag, berikut tata cara puasa Qadha:
1. Mengqadha puasa dianjurkan sesegera mungkin dan berurutan
Namun, diperbolehkan untuk mengqadha puasa ramadhan secara tidak berurutan jika ada halangan dan sebelum memasuki puasa Ramadhan berikutnya.
2. Jumlah puasa Qadha sesuai dengan waktu puasa Ramadhan yang ditinggalkan
Namun jika ada unsur kelalaian mengenai jumlah puasa Qadha, maka juga dituntut untuk membayar fidyah.
3. Membaca Niat
Bagi seseorang yang ingin mengqadha puasa, dianjurkan untuk membaca niat di dalam hati.
Niat dapat diucapkan malam hari atau pagi hari sebelum puasa.
4. Melakukan Kegiatan yang Bermanfaat
Saat melakukan puasa Qadha, maka sebaiknya menggunakan waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat.
Orang-orang yang Diperbolehkan Melakukan Puasa Qadha
1. Orang yang Sakit
Apabila seseorang sedang sakit, dan sakit tersebut membuatnya lemah, maka diperbolehkan untuk tidak melaksanakan puasa Ramadhan.
Namun jika sakit yang dialami ringan dan dirasa masih bisa untuk berpuasa, maka orang tersebut wajib melaksanakan puasa Ramadhan.
2. Orang yang sedang bepergian atau Musafir
Seseorang musafir, yang sedang dalam perjalanan jauh dengan tujuan baik, maka diperbolehkan untuk tidak melaksanakan puasa Ramadhan.
3. Perempuan dalam keadaan haid atau nifas
Seorang perempuan dalam keadaan hai atau nifas diperbolehkan untuk tidak melaksanakan puasa Ramadhan.
Hal tersebut dikarenakan darah haid membatalkan puasa.
4. Ibu hamil dan menyusui
Perempuan yang sedang hamil dan menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa Ramadhan.
Hal tersebut karena dikhawatirkan akan mengganggu kondisi kesehatan perempuan hamil tersebut.
5. Orang yang tua renta
Doa Berbuka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahuma laka shumtu wa bika amantu wa’ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin
Artinya:
“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu Wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang”.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)