Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Tuntunan Lengkap Sholat Idul Adha, dari Niat hingga Tata Cara Pelaksanaannya

Berikut ini tuntunan lengkap untuk sholat Idul Adha, dari niat hingga tata cara melaksanakannya.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Tuntunan Lengkap Sholat Idul Adha, dari Niat hingga Tata Cara Pelaksanaannya
Kompas.com/Garry Lotulung
Umat muslim melaksanakan shalat Idul Adha di Jalan Pramuka Raya, Cempaka Putih, Jakarta Timur, Jumat (31/7/2020) - Berikut ini tuntunan lengkap untuk sholat Idul Adha, dari niat hingga tata cara melaksanakannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah tuntunan lengkap bacaan sholat ied Idul Adha, mulai dari niat hingga tata cara pelaksanaannya.

Pemerintah menetapkan Idul Adha 10 Dzulhijjah jatuh pada hari Minggu, 10 Juli 2022.

Maka, besok sebagian masyarakat bisa melakukan sholat ied.

Sebelum melakukan sholat ied Idul Adha, ada sunah yang bisa dilakukan.

Yakni jangan makan terlebih dahulu sebelum sholat.

Lalu, memakai pakaian terbaik dan menggunakan wewangian bagi pria.

Baca juga: 4 Amalan Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha, di Antaranya Tidak Disarankan Makan

Wanita yang sedang haid pun bisa ikut datang ke lokasi sholat, namun duduk di tempat terpisah.

Berita Rekomendasi

Adapun tata cara sholat Idul Adha, diawali dengan membaca niat sholat Idul Adha kemudian membaca takbiratul ihram dan doa iftitah.

Niat sholat Idul Adha

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــــــالَى

"Ushallii sunnatan liidil adha rok'ataini (makmuman/imaaman) lillahi ta'alaa."

Artinya: "Aku berniat sholat Idul Adha dua rakaat (sebagai makmum/imam) karena Allah ta'ala."

Tata cara sholat Idul Adha

1. Sholat dimulai dengan imam menyerukan "Ash sholatu jami'ah" tanpa azan dan iqomah;

2. Membaca niat sholat Idul Adha;

3. Membaca takbiratul ihram sembari mengangkat kedua dan membaca doa iftitah;

4. Untuk rakaat pertama, dilakukan tujuh kali takbir dan di antara tiap takbir itu disunahkan membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhaanallaahi walhamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

5. Membaca surat al-Fatihah, diteruskan membaca surat dari Al-Quran yakni Surat Qaf atau Surat Al-A'la;

6. Ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa;

7. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, takbir sebanyak lima kali sembari mengangkat tangan. Di antara tiap takbir disunahkan membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhaanallaahi walhamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

8. Membaca surat al-Fatihah, diteruskan membaca Surat Al Ghasyiyah;

9. Rukuk, sujud, dan seterusnya hingga salam;

10. Setelah salam, maka disunahkan mendengarkan khutbah Idul Adha.

Amalan sunah sesudah dan sebelum sholat Idul Adha

Mengutip Muhammadiyah.or.id, ada beberapa amalan-amalan yang disunahkan sebelum dan sesudah menunaikan sholat Id.

Yang pertama yakni disunahkan untuk tidak makan terlebih dahulu sebelum sholat Idul Adha.

Disunahkan untuk memakan sesuatu setelah sholat Idul Adha, dan itu adalah daging kurban.

Dari Buraidah berkata: "Nabi saw tidak berangkat pagi pada hari raya idul fitri kecuali makan terlebih dahulu, dan tidak makan pada hari idul adha kecuali setelah pulang, kemudian makan hasil penyembelihannnya." (HR. Ahmad).

Kedua, disunahkan untuk memakai pakaian terbaik danmemakai wangi-wangian yang tidak berlebihan.

Dari Hasan bin Ali, ia berkata: "Rasulullah memerintah kami memakai pakaian yang terbagus dalam dua hari raya, memberi wewangian pada pakaian yang kami pakai dan menyembelih binatang yang paling berharga (mahal)." (HR. Hakim).

Ketiga, berangkat dan pulang ke tempat shalat Id melalui jalan yang berbeda.

Selain itu, saat berangkat, disunahkan membaca takbir.

"Dari Abu Hurairah, dia berkata: Bahwa Nabi saw, apabila keluar untuk salat dua hari raya, maka beliau pulang melewati jalan yang berbeda dari jalan sebelumnya." (HR. Hakim).

Keempat, seluruh umat Islam, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak, bahkan perempuan yang sedang haid.

Namun, perempuan yang sedang haid disarankan untuk memisahkan diri dari tempat sholat.

"Dari Umi athiyah berkata: Kami diperintahkan mengajak orang yang sedang haid dan orangorang tua menghadiri dua salat id. Lalu mereka menyaksikan jamaah umat Islam dan ajakan mereka. Sedangkan orang yang haid dipisahkan dari tempat salat. Seorang wanita bertanya: Wahai Rasulullah, salah satu kami tidak punya jilbab? Nabi menjawab: Hendaklah temannya memberikan jilbab untuknya." (HR. Bukhari).

Selanjutnya, disunahkan untuk memperbanyak bacaan takbir dimulai dari subuh pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijah) dan pada tiap-tiap sholat fardhu yang lima waktu pada hari hari tanggal tersebut.

(Tribunnews.com, Renald)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas