3 Hal yang Wajib Kamu Ketahui Ketika Sebelum Tarik Benang untuk Kecantikan
Threadlift atau tarik benang, merupakan treatment kecantikan yang populer di Indonesia
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Threadlift atau tarik benang, merupakan treatment kecantikan yang populer di Indonesia.
dr Orlen P Sompotan, M. Biomed (AAM) mengatakan, threadlift merupakan tindakan estetik alternatif bagi pasien yang takut melakukan operasi menggunakan benang khusus yang dapat terserap oleh tubuh.
"Benang khusus ini nantinya akan merangsang pembentukan kolagen di dalam tubuh. Adapun manfaat dari tanam benang antara lain untuk lifting, menghilangkan kerutan dan peremajaan kulit," kata Orlen dari id Beauty Clinic Surabaya dan Laluna Beauty Expert yang berlokasi di Sidoarjo.
Terkait dengan jumlah pasien dr. Orlen juga mengungkapkan, threadlift selalu diminati oleh banyak pasien dan jumlahnya pun stabil setiap tahunnya, terutama bagi pasien yang sudah pernah melakukan perawatan ini dan telah mengetahui hasilnya, pasti pasien akan rutin untuk perawatan kembali.
Pasien perawatan ini memang memang masih didominasi oleh kaum hawa, meskipun tetap ada pasien laki-laki dengan rentang usia mulai dari 25-50 tahun.
Baca juga: Botox, Filler dan Tanam Benang Jadi APilihan Baru Perawatan Kecantikan Selebriti Indonesia
Berikut ini adalah 3 hal penting yang wajib diketahui oleh pasien sebelum memilih threadlift:
1. Ketahui kondisi wajah dan memastikan kompetensi Dokter
Meskipun saat ini nyaris semua informasi dapat ditemukan melalui situs mesin pencari online namun perlu mengetahui dan memahami kondisi wajah dengan baik dan sebaiknya anda berkonsultasi dengan Dokter spesialis atau tenaga medis yang kompeten.
Ini menjadi hal wajib pertama yang harus dilakukan pasien sebelum memulai perawatan wajah.
Pastikan juga Dokter atau klinik kecantikan tempat anda berkonsultasi telah memiliki izin beroperasi.
Dengan mengetahui masalah wajah secara rinci dan benar, maka hasil yang diperoleh setelah tindakan dapat optimal.
Meskipun tindakan threadlift ini termasuk tindakan non-operasi dan terbilang cukup aman, namun pasien disarankan harus tetap mengetahui tahapan metode threadlift. dr. Orlen menyampaikan yang paling utama adalah tindakan ini dilakukan oleh Dokter yang kompeten.
2. Ketahui jenis benang yang digunakan
Sebelum memutuskan untuk melakukan threadlift, pasien sangat disarankan untuk mengetahui jenis benang yang akan digunakan oleh Dokter.
Menurut dr. Orlen, secara garis besar, terdapat 2 jenis benang wajah yaitu benang yang tidak terserap tubuh dan terserap tubuh.
Benang yang dapat terserap tubuh terbuat dari beberapa bahan antara lain PDO, PCL dan PLLA.
Namun benang yang paling nyaman bagi pasen adalah jenis PDO.
Benang wajah juga terbagi berdasarkan bentuk benang seperti lurus, bergerigi, double needle yang pengaplikasiannya disesuaikan dengan bentuk wajah serta area yang akan di threadlift.
Beberapa kriteria benang wajah yang baik adalah perusahaan pembuat dan pembawa benang harus jelas, benang tidak mudah patah, daya tahan lama, minim resiko alergi, bentuk benang baik dan kokoh.
Salah satunya benan Croquis® merupakan benang wajah Korea yang didistribusikan oleh PT Sometech Indonesia yang memiliki masa kadaluwarsa penggunaan (expired date) 2 tahun dan paling lama diantara benang PDO yang lain, hal ini membuat Croquis® menjadi benang PDO yang paling sering digunakan.
Di Indonesia, Croquis® telah teregistrasi di Kemenkes RI sehingga dipastikan aman penggunaannya dan benang benang PDO premium ini akan terserap sempurna oleh tubuh dan dapat bertahan di wajah selama 12 bulan.
3. Perhatikan Do & Don’t sebelum dan setelah tindakan
Konsultasi dengan Dokter sangat penting untuk dilakukan dan sebelum melakukan threadlift, pasien wajib dalam kondisi tubuh yang sehat, tidak memiliki history alergi terhadap benang wajah atau treatment wajah lainnya.
Sebelum memulai tindakan, pasien disarankan untuk tidak mengkonsumsi alkohol. Pasca tindakan, pasien disarankan untuk mengkonsumsi makanan sehat, hindari ekspresi wajah yang berlebihan. Pasien juga tidak diperbolehkan untuk menyentuh bagian yang diaplikasikan benang untuk menghindari infeksi.