Emansipasi Wanita, Kaum Hawa Kini 'Banjiri' Sektor Teknologi
Di era disrupsi digital ini, banyak wanita yang dapat secara mudah memasuki sektor teknologi untuk memulai karir mereka.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Co-Founder dan CPO generationgirl.org, Tania Soerianto mengatakan bahwa kehadiran Women in Tech kini sudah menjadi sesuatu yang normal dan lazim.
"Women in Tech adalah perempuan-perempuan yang berani mendobrak the stereotype, bahwa a tech itu being a male dominated industry, dan perempuan yang berani berinovasi," tegas Tania, dalam Youtube GDG Jakarta.
Sedangkan Software Engineer Quinyx, Fatma Janna menggarisbawahi besarnya peluang bagi kaum hawa untuk berkarir di bidang teknologi.
"Women in Tech merupakan perkumpulan orang yang jelas, perempuan yang bekerja di bidang teknik. Industri role-nya bisa macam-macam, mulai dari Software Engineer, UI/UX, AI Research Engineer, hingga Founder, hal tersebut menjadi peluang yang baik bagi para perempuan yang bekerja di bidang teknik industri," jelas Janna.
Sementara itu, Community Manager GDG Jakarta, Putranto Adhi Nugroho mengaku optimisme gelaran Devfest 2022 mampu menghadirkan lebih banyak developer wanita.
"Melalui gelaran ini. kami mencoba menghadirkan lebih banyak developer yang andal untuk menjawab kebutuhan industri teknologi tanah air. Selain itu, kami berharap bisa menghadirkan lebih banyak developer perempuan yang bisa juga berkontribusi banyak di dunia teknologi Indonesia," tegas Putranto.
Semakin banyaknya kaum wanita dalam bersuara untuk dapat bekerja di bidang teknik industri, maka secara perlahan dapat mengikis stigma yang ada selama ini, bahwa pekerja di bidang teknik industri bukan hanya untuk kaum laki-laki saja.
Dihadiri seribuan developer, DevFest Jakarta 2022 turut mengangkat isu mengenai android, web teknologi, cloud, hingga teknologi terkini seperti Machine Learning, Mobile Application serta Web Application.