Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timbulnya rasa marah pada sesuatu yang tidak menyenangkan merupakan sebuah respons yang wajar. 

Namun, rasa marah yang tidak dikelola dengan baik dapat merugikan diri sendiri hingga orang lain. 

Menurut anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dan Dokter jiwa dr. Ika Sri Nurtantri, Sp.KJ ada beberapa cara mengelola rasa marah. 

"Secara umum kita harus mempunyai suatu metode atau life skill untuk bagaimana anger management," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Senin (9/1/2022). 

Pertama, menyalurkan rasa marah bisa dilepaskan dengan berolahraga atau beraktivitas di luar rumah. 

Misalnya seperti berenang, berlari atau hal lain yang bersifat alami. 

Kedua, bisa juga dilakukan secara spritual, dengan mencoba mentoleransi pada orang lain.

Baca juga: Penting, Seimbangkan Kesibukan Kerja dengan Healing Agar Kesehatan Mental Terjaga

Bisa menggunakan nilai-nilai yang ditanamankan oleh orangtua atau spritual, menurut dr Ika hal ini cukup membantu. 

Ketiga, menerapkan gaya hidup baik dan sehat juga membantu. 

"Bagaimana cara bergaul, berteman dengan lingkungan sekitar kita," katanya lagi. 

Ketiga, menanamkan kebiasaan yang positif harus dilakukan. 

Lalu, kebiasaan tidak baik harus segera tinggalkan. 

"Dan ini memang sifatnya terus menerus. Kalau terbiasa positif akan positif. Mulai dengan coba-coba ingin tahu, lama-lama berkelanjutan," papar dr Ika.

Latihan mengelola rasa marah ini kata dr Ika sangat penting dan harus dibiasakan sejak kecil. 

"Memang harus dari kecil, dari anak-anak, latihannya terus menerus," pungkasnya.