Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Selain White Day, Ada Pula Black Day yang Dirayakan Setiap 14 April, Perayaan Khusus untuk Jomblo

Apa itu Black Day dan apa bedanya dengan White Day dan Valentine Day? Simak ulasannya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Selain White Day, Ada Pula Black Day yang Dirayakan Setiap 14 April, Perayaan Khusus untuk Jomblo
Freepik
Jjajangmyeon, makanan khas Black Day. Tidak seperti White Day atau Valentine Day untuk pasangan, Black Day dibuat untuk mereka yang jomblo. 

TRIBUNNEWS.COM - Tanggal 14 Maret dirayakan sebagai White Day, saat para pria memberi wanita mereka hadiah sebagai balasan di Hari Valentine 14 Februari.

Di Korea Selatan, perayaan seputar hubungan tidak sebatas pada White Day dan Valentine saja.

Ada pula Black Day yang dirayakan setiap tanggal 14 April.

Mengutip 90daykorean.com, Black Day adalah perayaan yang didedikasikan untuk orang-orang single.

Hari ini juga kadang disebut Single's Day.

Tidak seperti White Day atau Valentine Day untuk pasangan, Black Day dibuat untuk mereka yang jomblo dan tidak sedang berada dalam hubungan romantis apapun.

Baca juga: Apa Itu White Day? Tradisi Jepang untuk Membalas Hadiah di Hari Valentine

Bagaimana cara merayakan Black Day?

BERITA REKOMENDASI

Di Korea Selatan, beberapa orang merayakan Black Day dengan makan jjajangmyeon, yaitu mi saus kacang hitam.

Beberapa perusahaan biasanya mengadakan kontes makan jjajangmyeon untuk kelompok atau seseorang yang lajang yang menikmati hidangan mi hitam ini sendirian.

Warna sausnya yang hitam sesuai nama hari itu.

Hidangan jjajangmyeon juga dipandang sebagai makanan rumahan oleh banyak orang, sesuai narasi bahwa para lajang membutuhkan banyak kenyamanan seperti di rumah.

jjajangmyeon
jjajangmyeon (Freepik)

Baca juga: Sejarah White Day, Disertai Cara Merayakan dan Kumpulan Ucapannya

Pada hari ini, orang yang lajang mungkin akan keluar rumah dengan berpakaian serba hitam – dari pakaian hingga cat kuku.

Ada juga lonjakan yang menarik dalam penjualan kopi hitam, dan perusahaan mungkin menawarkan beberapa acara perjodohan kepada para lajang di Black Day.

Berbeda dengan Valentine dan White Day, Black Day tidak mengharuskan pemberian hadiah.

Namun, masih banyak bisnis yang mengambil kesempatan dengan menjual produk-produk yang digunakan untuk diri sendiri.

Bagaimana Black Day berawal?

Awalnya, 14 April dipandang sebagai hari kesedihan, oleh karena itu dinamakan “hitam”.

Black Day adalah hari ketika para lajang bisa berkumpul untuk meratapi kesendirian mereka dan menenggelamkan kesedihan mereka dalam makanan yang menenangkan.

Namun, di zaman modern Korea Selatan, penekanan pada hubungan telah menurun selama bertahun-tahun.

Makanya, sebagian orang menganggap Black Day sebagai hari perayaan, bukan hari berkabung.

Apakah merayakan atau berduka, makan jjajangmyeon pada hari itu, mungkin dengan kopi hitam sebagai pencuci mulut, masih merupakan cara ideal untuk menjalani hari itu.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas