Tafsir Surat Pendek Al-Ikhlas dalam Al-Quran, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Latinnya
Simak tafsir Surat pendek Al-Ikhlas dalam Al-Quran, lengkap dengan bacaannya dalam tulisan Arab, latin, dan artinya.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Inilah tafsir surat pendek Al-Ikhlas yang ada di dalam kitab suci Al-Quran.
Surat Al-Ikhlas ini juga disebut sebagai Surah at-Tauhid, karena isinya membahas tentang ketuhanan dan ke-Esaan Allah SWT.
Dalam Al-Quran, surat Al-Ikhlas ini berada di urutan ke 112.
Surat Al-Ikhlas terdiri dari 4 ayat yang membahas tentang Ke-Esaan Allah SWT.
Al-Ikhlas adalah surat yang sangat sering dibaca dan sangat mudah dihafalkan.
Simak tafsir mendalam tentang surat Al-Ikhlas berikut ini.
Baca juga: Kumpulan Bacaan Surat Pendek dalam Al-Quran: Mulai dari Al-Ikhlas, An-Nas hingga Al-Kausar
Bacaan dan Tafsir Surat Al-Ikhlas, Mengutip dari Quran.kemenag.go.id:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١
1. qul huwallāhu aḥad
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa".
Tafsir: Pada ayat ini, Allah menyuruh Nabi Muhammad untuk menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan tentang sifat Allah.
Dijelaskan bahwa Allah ini Maha Esa, tidak tersusun dan tidak terbilang, karena berbilang dalam susunan zat berarti bahwa bagian kumpulan itu memerlukan bagian yang lain, sedang Allah sama sekali tidak memerlukan suatu apa pun.
Keesaan Allah itu meliputi tiga hal, yaitu Dia Maha Esa pada Zat-Nya, Maha Esa pada sifat-Nya dan Maha Esa pada perbuatan-Nya.
Maha Esa pada zat-Nya berarti zat-Nya tidak tersusun dari beberapa zat atau bagian.
Maha Esa pada sifat-Allah berarti tidak ada satu sifat makhluk pun yang menyamai-Nya.
Dan Maha Esa pada perbuatan-Nya berarti Dialah yang membuat semua perbuatan.
Baca juga: 10 Surat Pendek Dibaca saat Sholat Tarawih
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢
2. allāhuṣ-ṣamad
Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu.
Tafsir: Pada ayat kedua ini, Allah memberikan gambaran dan penjelasan mengenai sifatNya.
Sifat Allah yang Maha Esa ini dimaksudkan sebagai Allah-lah satu-satunya tempat untuk meminta dan memohon.
Allah tempat meminta segala sesuatu, dan Allah adalah Sang Pencipta, yang Mahakaya dan Mahakuasa.
Dia tidak memerlukan yang lain, sedangkan semua makhluk bergantung kepada-Nya.
Baca juga: Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 48 tentang Hari Kiamat dan Firman Allah dalam Surah Lainnya
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣
3. lam yalid wa lam yụlad
Artinya: (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Tafsir: Pada ayat ketiga, dijelaskan bahwa Allah adalah zat yang Mahasuci.
Dijelaskan bahwa Allah ini tidak mempunyai anak, Dia tidak pula diperanakkan karena Dia kekal dan tidak bermula.
Pada ayat ini juga dijelaskan bahwa ayat ini juga menentang dakwaan orang-orang musyrik Arab yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah anak perempuan Allah dan dakwaan orang Nasrani bahwa Isa anak laki-laki Allah.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan Selama Sebulan Penuh, Dibaca pada Malam Pertama Ramadan
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤
4. wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Artinya: "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Tafsir: Ayat ini juga menjelaskan tantang sifat dan keagungan Allah SWT.
Allah menjelaskan lagi bahwa tidak ada yang setara dan sebanding dengan Dia dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya.
Hal yang paling mendasar dalam tafsir surat ini adalah Nabi Muhammad menauhidkan dan menyucikan Allah serta meletakkan pedoman umum dalam beramal saleh.
Diterangkan juga bahwa perbuatan baik dan buruk manusia nantinya akan mendapatkan balasan dari Allah berupa pahala atay dosa.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)