Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Lewat Unggahan Positif, Publik Peduli Kanker Bisa Berdonasi Tanpa Keluar Uang

klinik antiaging and wellness bernama Sukhavita dengan Campaign untuk mewujudkan kesehatan secara menyeluruh.

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Lewat Unggahan Positif, Publik Peduli Kanker Bisa Berdonasi Tanpa Keluar Uang
istimewa
Jajaran petinggi Sukhavita saat kolaborasi dengan Campaign di bidang kesehatan khususnya kanker. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kolaborasi di bidang kesehatan, khsususnya di media sosial, menjadi cara tersendiri bagi sejumlah pihak untuk mengampanyekan hidup sehat.

Salah satunya yakni kolaborasi antara klinik antiaging and wellness bernama Sukhavita dengan Campaign untuk mewujudkan kesehatan secara menyeluruh.

Sponsorship & Partnership Manager Campaign, Noriko Adhyanti mengatakan semangat ‘Sehat Tak Berbatas’ jadi landasan kolaborasi antara keduanya.

Kampanye tersebut yakni agar ajak masyarakat menerapkan pola hidup sehat, baik fisik maupun mental.

“Lewat kolaborasi ini, Sukhavita dan Campaign yang menggandeng komunitas bernama Anticancer Research Community meluncurkan kampanye sosial bertajuk #WellnessForAll,” kata dia dalam siaran pers diterima, Rabu (12/7/2023).

Noriko menjelaskan, kampanye dilakukan cukup unik dan sederhana.

Berita Rekomendasi

Dia mengatakan hanya dengan ponsel dan aplikasi Campaign #ForChange, siapa pun bisa membantu masyarakat untuk mencapai kebahagiaan dengan berbuat baik untuk orang-orang yang membutuhkan.

“Campaign sebagai startup aksi sosial, menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan penyadartahuan pentingnya kesehatan sosial yang berpengaruh pada kesehatan mental,” kata Noriko.

Noriko lalu menjelaskan langkah kampanye tersebut.

Pertama, unggah tangkapan layar motivasi tentang pentingnya menjaga kesehatan. Kedua, aksi dilanjutkan dengan mengambil foto makanan dari bahan alami untuk menjaga kesehatan tubuh.

“Pada dalam aksi terakhir, pendukung kampanye dapat berfoto saat mengaplikasikan gaya hidup sehat demi mencegah kanker. Nantinya Ketiga aksi tersebut akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp20 ribu untuk mendukung penelitian seputar kanker,” kata Noriko.

Dalam catatanya, pada 2020, Global Burden of Cancer Study dar WHO menyatakan terdapat 369.914 penyakit kanker yang menyerang tanah air.

Noriko menjelaskan bahwa knnker payudara menempati peringkat pertama paling banyak diderita atau mencapai 16,6 persen dari total kasus kanker di Indonesia. Sementara itu, kanker serviks menempati peringkat kedua dan kanker paru di peringkat ketiga.

Baca juga: MUA Tika Kusnaedi Ungkap Fungsi Serum di Balik Aplikasi Make Up yang Tahan Lama

“Kesehatan yang menyeluruh dapat dicapai dengan berbagi, terlebih apa yang kita lakukan dapat berdampak positif bagi sekitar. Aplikasi Campaign #ForChange menjadi sarana untuk berbagi dan mewujudkan kebahagiaan tersebut lewat donasi tanpa uang,” ajak Noriko.

"Aksi kampanye yang kita ambil di aplikasi ini dapat memupuk kesadaran untuk saling peduli terhadap isu-isu sosial dalam masyarakat,” imbuh Noriko.

Sementara, antiaging and wellness doctor Sukhavita, dr. Fanny Imannudin, M. Biomed (AAM), mengungkapkan bahwa Sukhavita merupakan klinik yang mengusahakan kesehatan fisik demi hidup yang lebih bugar luar dan dalam.

“Adanya visi yang sejalan antara Sukhavita dan Campaign mendorong kami melakukan kolaborasi ini guna memberikan edukasi menerapkan pola hidup yang sehat yang didorong dengan berbagai upaya dan dukungan medis guna mendapatkan hidup yang lebih sehat tidak hanya saat ini tapi juga hari esok,” ungkap dia.

Upaya ‘Sehat Tak Berbatas’ tak berhenti sampai di situ.

Dari segi kesehatan fisik, Sukhavita juga melakukan berbagai terobosan untuk memberikan dukungan kesehatan yang berarti untuk kehidupan yang seimbang seiring pertambahan usia. Untuk itu, Sukhavita meluncurkan terapi Stemgenik.

“Terapi ini dilincurkan pada tanggal 7 Juli 2023, terapi ini merupakan tindakan medis dengan menggunakan formula nutrisi pendukung yang dapat menjadi solusi atas menurunnya kemampuan tubuh untuk melakukan regenerasi,” ujar Fanny.

Fanny menjelaskan pada dasarnya tubuh manusia memiliki sel punca di setiap organ tubuh.

"Namun karena pola hidup yang tidak seimbang, polusi, paparan radikal bebas, usia, kurang tidur, dan makanan olahan, fungsi regenerasi sel tubuh menurun," kata Fanny.

Hal ini dapat berakibat pada menurunnya kualitas kesehatan dan menimbulkan berbagai risiko.

Dengan adanya terapi ini, dikatakan Fanny, maka ada arapan baru bagi perbaikan tubuh dan regenerasi jaringan tubuh manusia sehingga dapat memiliki kesehatan yang lebih baik.

Baca juga: Satu dari Dua Orang Penderita Kanker Memerlukan Terapi Radiasi

"Terapi Stemgenik Sukhavita dapat dimulai untuk orang berusia di atas 40 tahun untuk mencegah penyakit tertentu. Seperti namanya, terapi ini berasal dari kata stem yang berarti Origin atau Asal. Elemen genetik terbentuk ketika bersifat genik. Untuk itu, terapi ini akan membantu memperbaiki sel punca atau stem cells yang berada dalam tubuh dan menjadikan fungsinya lebih optimal,” rinci Fanny.

“Secara holistik, mulai dari mental wellness, latihan fisik rutin dan stress management yang baik akan memaksimalkan terapi Stemgenic tersebut,” tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas