Ketahui Penyebab Munculnya Jerawat Steroid dan Cara Mengobatinya
Penggunaan steroid dalam perawatan kulit tentu mempunyai efek samping pada kulit wajah.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beragam produk skincare ditawarkan, mulai dari produk skincare yang diklaim dapat memutihkan, mencerahkan hingga produk yang menyembuhkan jerawat.
Namun dalam memilih skincare sebaiknya harus teliti saat memeriksa kandungannya.
Jika steroid yang lebih kuat dalam dosis besar digunakan terus menerus dalam jangka waktu lama, tubuh dapat menyerap banyak obat yang menyebabkan efek samping pada seluruh tubuh.
Baca juga: Tips Memulihkan Skin Barrier yang Rusak, Gunakan Basic Skincare dengan Kandungan Berikut
Penggunaan steroid dalam perawatan kulit tentu mempunyai efek samping pada kulit wajah.
Bahayanya dapat menimbulkan efek samping seperti telangiektasis atau pembuluh darah terlihat, wajah kemerahan, kulit lebih sensitif, hingga munculnya stretch mark di wajah.
Krim dengan steroid banyak ditemukan dari krim racikan atau sering disebut krim etiket biru.
Mirisnya banyak produk dengan kandungan berbahaya tersebut yang beredar secara bebas bahkan tanpa label dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Oleh karenanya, konsumen harus mengetahui apa dampak dari penggunaan produk berbahan tersebut, termasuk jerawat steroid dan cara untuk sembuh.
Jerawat steroid adalah hasil dari penggunaan krim yang mengandung steroid secara terus menerus. Dampak penggunaannya adalah jerawat merah yang apabila mendapatkan treatment bukannya sembuh, tapi malah tambah parah.
Pakar dan dokter Aesthetic dr. Rahma Yanuarti Yolanda yang biasa dipanggil dr Yo mengatakan, tanda-tanda dari jerawat steroid adalah jerawat merah, berkumpul atau memusat, di bagian pipi, antara bibir dan hidung, dahi hingga area dagu.
Baca juga: Tips Memilih Skincare yang Tepat untuk Menjaga Kesehatan Skin Barrier, Perhatikan Tipe Kulit
"Krim etiket biru yang mengandung steroid biasa diberikan pada pasien klinik yang ingin jerawatnya cepat hilang dan penggunanya pun semakin variatif dengan rentang usia yang masih sangat muda sampai paruh baya," kata dokter Yo dalam keterangannya, Kamis (12/10/2023).
Pengguna biasanya punya masalah jerawat alami karena hormonal atau pengaruh makanan yang ingin dihilangkan.
Lalu mereka mencari cara agar jerawatnya hilang dengan mendatangi klinik atau menggunakan krim etiket biru tersebut. Sebab, memang secara jangka pendek bisa menghilangkan jerawat.
“Namun tetapi karena merasa berkhasiat, penggunaan dilanjutkan dan kemudian memunculkan masalah saat steroidnya sudah tertumpuk terlalu banyak di dalam kulit. Jerawat ini bisa muncul dalam hitungan bulan atau tahunan dari penggunaan krim mengandung steroid,” kata dr Yolanda.
Banyak perempuan melihat jerawat sebagai gangguan kecantikan pada wajahnya. Padahal jerawat adalah respons alami oleh tubuh, perawatannya juga tidak membutuhkan steroid. Namun, semuanya tidak bisa dilakukan secara instan.
Baca juga: Wajah Memerah usai Gunakan Skincare? Waspada Tidak Cocok dengan Skincare yang Digunakan
Untuk sembuh dari jerawat steroid, waktu perawatan yang dilakukan bisa sampai 6 hingga 12 bulan.
Mengapa harus butuh waktu yang lama? Karena perlu ada proses membuka ikatan jerawat yang selama bertahun-tahun sebelumnya ditahan oleh steroid.
“Proses yang disebut dengan rebound ini umumnya berjalan kurang lebih 3 bulan,” kata dr Yolanda.
Setelah membuang semua steroid yang ada, selanjutnya adalah perawatan kulit kemerahan dan luka bekas jerawat serta komedo.
Perawatan ini masing-masing membutuhkan waktu 3 bulan sehingga, total durasi pengobatan dan perawatan bisa memakan waktu 9 bulan.
Baca juga: Cari Tahu Manfaat Skincare yang Mengandung Ekstrak Teh
"Selama waktu itu juga kulit wajah harus dinutrisi dan diberikan treatment produk yang tepat agar bisa sembuh," kata dr Yo.
Salah satunya skin cure yang akan membantu perempuan kembali percaya diri dan terbebas dari jerawat steroid yang menyiksa dan membuat penampilan terganggu.