Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karya-karya terbaik mahasiswa LaSalle College Jakarta dipamerkan melalui peragaan busana dari jurusan fashion design, serta pameran portofolio dari jurusan fashion business, interior design, graphic design, photography, game art & design dan artistic make-up di ajang Creative Show 2023.

Creative Show menjadi acara tahunan yang memamerkan  karya-karya tugas akhir mahasiswa mencoba memberikan perspektif baru mengenai iterasi design dan eksplorasi berbagai medium dan disiplin ilmu kreatif dan menjadi pengumpulan tugas akhir mereka.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Industri Kreatif Fashion dan Kriya, Kemenperin Gelar Inkubasi Bisnis BCIC 2023

Untuk mahasiswa jurusan fashion design mempersembahkan koleksi busana yang mengurung tema Equilibrium yang memiliki makna yang cukup kompleks yaitu keseimbangan.

"Tema ini mencerminkan kesinambungan karya lintas-disiplin dari mahasiswa dalam ekosistem kreatif dan jadi aspirasi kami untuk terus bekerja mengembangkan ekosistem kreatif serta menumbuhkan gagasan dan ide kreatif baru," kata Hariyadi B. Sukamdani, Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Desain itu kepada wartawan di Jakarta belum lama ini.

Tema Equilibrium juga mencerminkan kebersamaan dalam ekosistem kreatif dengan pendekatan multidisiplin, hal tersebut sejalan dengan nilai brand kami yang selalu mengutamakan kolaborasi dan adaptabilitas.

"Hal ini direpresentasikan berbagai ikon dan elemen bentuk yang berbeda, terbuka untuk berbagai interpretasi,' kata Hariayadi.

Baca juga: Lesti Kejora Bersyukur Impiannya Sibuk di Dunia Fashion Terwujud

Program Director Fashion Design LaSalle, Shinta Djiwatampu mengatakan, dalam show kali ini diambil dari kain wastra dari berbagai daerah di Indonesia.

Mahasiswa  meng-highlight penggunaan songket dan batik yang diadaptasi menjadi busana kekinian juga sejumlah kain wastra nusantara yang digunakan mulai dari Batik Jambi, Tenun Ikat Dayak, Tenun Sumba Gradasi, Tenun Gedog Tuban dan lainnya yang sebagian besar menggunakan pewarna alami.

"Koleksinya ada 150 looks yang dibagi dalam 6 sequence, mulai dari couture dress, menswear, menswear dan womenswear, dan ready to wear deluxe," kata Shinta.

Di ajang ini, karya yang dipamerkan menekankan penekanan pada warna-warna cerah dan desain yang modular, mewakili adaptabilitas dan semangat sekolah ini untuk selalu menumbuhkan bakat-bakat terbaik di sektor kreatif.